Sempat Ditutup Lantaran Diduga Langgar Perda Gianyar, ParQ Ubud Kini Diakuisisi Investor Asing Sergey Solonin

Kawasan ParQ Ubud, Gianyar
Sumber :
  • Dok ParQ Ubud /VIVA Bali

Gianyar, VIVA Bali – ParQ Ubud yang dikenal sebagai Kampung Rusia yang sebelumnya dianggap telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gianyar dan sempat ditutup itu, kini telah resmi diakuisisi oleh Pengusaha sekaligus ainvestor yang berbasis di Bali, Sergey Solonin. 

Tiap OPD di Lombok Tengah Diwajibkan Punya Inovasi

Akuisisi ini telah dirampungkan sepenuhnya sesuai dengan regulasi hukum Indonesia, dengan dukungan penuh dari otoritas pemerintah terkaut. 

Sergey Solonin menjelaskan, transisi Parq Ubud itu menandai berakhirnya sebuah babak yang sebelumnya menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. 

Bali Jagadhita 2025 Tawarkan 14 Proyek Investasi Potensial Termasuk Hilirisasi dan Ekonomi Hijau

Selain itu juga sebagai pembuka jalan menuju visi baru yang berlandaskan pada akuntabilitas, apresiasi terhadap budaya Indonesia, dan pengelolaan lahan yang sah secara hukum.

“Pertumbuhan Bali harus sejalan dengan pelestarian identitas budayanya. Kami berkomitmen untuk menyelaraskan upaya kami dengan visi pemerintah demi memastikan pembangunan yang bertanggung jawab, memberikan manfaat bagi investor dan juga komunitas lokal," kata Sergey Solonin, Jumat, 20 Juni 2025.

Pemkab Gianyar dan BPN Sinergikan Tata Kelola Perumahan, Cegah Permukiman Kumuh dan Jaga Lahan Produktif

Ia menambahkan, akuisisi yang diambil merupakan langkah awal untuk menunjukkan komitmenya tang selaras dengan visi pemerintah. 

"Akuisisi ini adalah langkah awal untuk menunjukkan bagaimana hal tersebut dapat diwujudkan," jelasnya.

Tak hanya itu,  Solonin juga menyadari dampak gangguan sebelumnya terhadap para pekerja lokal di lokasi ini.

“Salah satu prioritas utama kami adalah memulihkan kepercayaan masyarakat dan memastikan bahwa lapangan perkerjaan khususnya untuk para pekerja setempat, tidak hanya tetap terjaga, tetapi juga diperluas. Tempat ini milik komunitas setempat, dan sudah seyogyanya bermanfaat bagi penduduk lokal," ungkapnya.

Ia menambahkan, transformasi ParQ Ubud masih dalam tahap pengembangan dengan visi yang menitikberatkan pada inklusivitas budaya, kepekaan lingkungan, transparansi hukum, dan kolaborasi antar komunitas.

Tujuan jangka panjang dari pengembangan ini adalah menciptakan contoh nyata yang menunjukan bagaimana investasi yang bertanggung jawab dan inklusif dapat diterapkan di Bali.