Tidak Ada Bantuan Bibit Tembakau Bagi Petani di Lombok Tengah
- Ida Rosanti/ VIVA Bali
Lombok Tengah, VIVA Bali –Sebagian petani di Kabupaten Lombok Tengah sudah mulai menanam tembakau sejak beberapa pekan lalu meski kondisi cuaca masih sering turun hujan. Akibatnya, bibit yang sudah kadung ditanam banyak yang rusak dan busuk karena terendam air hujan. Hal ini membuat petani harus mengganti bibit yang sudah ditanam dengan bibit baru.
Namun, bibit tembakau tersebut harus dibeli sendiri oleh petani karena pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian tidak menyiapkan bantuan bibit tembakau untuk mengganti bibit yang rusak.
"Kita tidak ada bantuan benih tembakau. Karena petani tembakau di Lombok Tengah selalu berubah-ubah, awal-awal dari areal tanam sekitar lima ribu hektare terakhir, tapi pada tahun 2024 itu sekitar 14 ribu hektare. Jadi bertambah terus," kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah Muhammad Kamrin, Senin, 9 Juni 2025.
Menurutnya, tidak adanya bantuan bibit tembakau bagi petani karena anggaran yang tersedia terbatas. Sedangkan jumlah areal tanam tembakau selalu bertambah. Sehingga keinginan petani untuk mendapatkan bantuan bibit tidak bisa diakomodir.
"Petani tembakau di Lombok Tengah semakin banyak karena animo masyarakat untuk menanam tembakau memang sangat tinggi terlebih dengan harga tembakau yang cukup menjanjikan. Apalagi kualitas tembakau dari Lombok Tengah cukup bagus," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Kamrin, pemerintah akan memberikan subsidi pupuk bagi petani tembakau. Masalahnya hanya berapa jumlah petani yang akan mendapatkan subsidi pupuk ini juga belum ditetapkan.
"Ini yang sedang kita lengkapi datanya. Karena ada petani yang selalu menanam tembakau dan ada juga yang kadang menanam dan tidak. Sehingga perlu data yang pasti untuk program pupuk subsidi ini," tandasnya.