Ancaman Mikroplastik bagi Ekosistem Laut

Sampah plastik berbahaya bagi kehidupan laut dan kesehatan manusia.
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-ai-image/plastic-waste-quietly-gathers-ocean-unnoticed-by-marine-life_135009193.htm

3)    Jaring ikan dan tali tambang dari nilon atau polietilen.

Sadis! Kakek 79 Tahun di Banyuwangi Setubuhi Bocah SD, Ancam Datangkan Genderuwo

4)    Sedotan, kemasan makanan, styrofoam, dan bungkus sabun

Jenis mikroplastik ini banyak ditemukan di pantai, dasar laut, dan kolom air laut. Karena bentuk dan ukurannya menyerupai plankton atau makanan alami, partikel-partikel ini sering tertelan oleh hewan laut dan terakumulasi di dalam saluran pencernaan mereka. Secondary microplastics dianggap lebih berbahaya karena jumlahnya sangat besar dan penyebarannya sulit diprediksi. Selain itu, partikel ini juga dapat bertindak sebagai vektor (kendaraan) bagi zat beracun, seperti logam berat, polychlorinated biphenyls (PCB), dan pestisida, karena kemampuannya menyerap bahan kimia berbahaya dari lingkungan sekitar.

Posyandu Merupakan Ujung Tombak Pelayanan Kesehatan Dasar Kepada Masyarakat

Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), sekitar 11 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahunnya. Seiring waktu, sebagian besar limbah plastik ini akan terurai menjadi mikroplastik yang tersebar luas di berbagai lapisan laut. Berikut adalah beberapa dampak serius mikroplastik terhadap ekosistem laut.

1.    Tertelan oleh Makhluk Laut

Dua ABK Lompat ke Laut karena Tak Sesuai Kesepakatan, Selamat Setelah Berenang Dua Jam ke Pulau Nusa Barong

Banyak spesies laut seperti plankton, ikan, ubur-ubur, dan burung laut tidak mampu membedakan mikroplastik dari makanan asli mereka. Ketika tertelan, mikroplastik dapat menyebabkan berbagai gangguan, seperti luka pada sistem pencernaan, penurunan nafsu makan, gangguan fungsi reproduksi, serta kematian, terutama pada hewan laut berukuran kecil

2.    Bioakumulasi dan Biomagnifikasi

Halaman Selanjutnya
img_title