Efek yang Ditimbulkan Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya
- https://www.pexels.com/id-id/foto/rangkaian-alat-pengendali-kerusuhan-dipajang-32274621/
Gaya Hidup, VIVA Bali – Gas air mata sering digunakan aparat untuk mengendalikan kerusuhan atau membubarkan massa. Meski umum dipakai, paparan gas air mata bisa menimbulkan berbagai efek pada tubuh manusia, mulai dari iritasi ringan hingga gangguan kesehatan serius. Oleh karena itu, penting untuk memahami apa itu gas air mata, efek yang ditimbulkan, dan bagaimana cara atasi gas agar tidak berdampak buruk pada kesehatan pernapasan maupun kesehatan mata.
Apa Itu Gas Air Mata
Gas air mata bukan benar-benar gas, melainkan bubuk kimia yang disemprotkan hingga membentuk kabut. Jenis yang paling umum digunakan adalah CS gas, yang ditemukan pada tahun 1928 dan mulai dipakai militer sejak 1959. Selain CS, ada juga CR gas, CN gas, hingga oleoresin capsicum atau semprotan merica. Meski pernah dipakai dalam perang dunia, penggunaannya kini dilarang untuk peperangan, tetapi tetap digunakan dalam konteks pengendalian massa.
Efek Gas Air Mata Pada Tubuh
Paparan gas air mata langsung mengenai mata, kulit, dan saluran pernapasan. Ikatan zat kimia dengan reseptor nyeri tubuh menyebabkan sensasi perih dan terbakar. Efek gas bisa berbeda tergantung seberapa dekat paparan, jumlah gas, hingga kondisi kesehatan seseorang.
Pada kesehatan mata, gejala yang muncul antara lain mata berair, pedih, penglihatan kabur, hingga sementara tidak bisa membuka mata. Jika paparan terjadi berulang atau terlalu dekat, risiko bisa berkembang menjadi kerusakan kornea atau bahkan kebutaan.
Dampak pada kesehatan pernapasan juga cukup serius. Orang bisa mengalami batuk, sesak, mual, muntah, hingga gagal napas terutama bagi penderita asma atau gangguan paru. Sementara pada kulit, gas air mata menimbulkan rasa panas, gatal, hingga melepuh jika terkena dalam konsentrasi tinggi.
Cara Atasi Gas Air Mata
Tidak ada penawar khusus untuk gas air mata. Penanganan dilakukan dengan mengurangi paparan dan mengatasi gejalanya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan langkah berikut:
1. Segera menjauh dari sumber paparan ke tempat terbuka dengan sirkulasi udara baik.
2. Lepaskan pakaian yang terkena agar tidak terus mengiritasi kulit.
3. Cuci tubuh menggunakan sabun dan air bersih untuk menghilangkan sisa zat kimia.
4. Bilas mata dengan air mengalir selama beberapa menit hingga rasa perih berkurang.
5. Jika sesak napas berlanjut, segera cari bantuan medis.
Selain itu, perlindungan diri dapat dilakukan dengan menggunakan kacamata pelindung, masker, atau kain basah untuk menutupi hidung dan mulut agar mengurangi risiko masuknya partikel gas ke saluran pernapasan.
Gas air mata memang masih dianggap sebagai cara pengendalian massa yang efektif, namun risikonya pada kesehatan pernapasan dan kesehatan mata tidak bisa diabaikan. Cara terbaik untuk atasi gas adalah segera menjauh dari sumber, membersihkan tubuh, serta melindungi diri dengan perlengkapan sederhana. Jika gejala tidak kunjung hilang, jangan ragu untuk mencari bantuan medis agar komplikasi serius bisa dihindari.