Jarang Ketemu Bukan Alasan! Begini Cara Pertemanan Tetap Awet di Usia Dewasa
- https://www.freepik.com/free-photo/silhouette-group-people-have-fun-top-mountain-near-tent-sunset_10001634.
Lifestyle, VIVA Bali –Memasuki usia dewasa, menjaga pertemanan sering kali menjadi tantangan tersendiri. Kesibukan kerja, tanggung jawab keluarga, hingga perubahan prioritas hidup kerap membuat hubungan dengan teman semakin renggang. Padahal, keberadaan teman memiliki peran besar dalam mendukung kesehatan mental maupun kebahagiaan sehari-hari. Pertemanan yang sehat dapat menjadi sumber energi positif dan tempat berbagi cerita, baik dalam suka maupun duka.
Menjaga pertemanan di usia dewasa bukan soal intensitas bertemu setiap hari, melainkan tentang kualitas interaksi yang dibangun. Saling mendukung, menghargai perbedaan, dan berkomunikasi secara jujur adalah kunci dari hubungan yang sehat. Pertemanan yang baik akan membuat kedua belah pihak merasa dihargai, didengarkan, dan diterima apa adanya.
Namun, seiring bertambahnya usia, dinamika pertemanan pun ikut berubah. Ada teman yang pindah kota, ada yang menikah dan sibuk dengan keluarga, atau ada yang tenggelam dalam kariernya. Jika tidak dijaga, ikatan pertemanan bisa saja memudar dan terasa semakin jauh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara agar hubungan tetap terjalin meski kondisi hidup sudah tidak sama seperti dulu. Terkait hal tersebut, Viva News akan memberi tahu kamu beberapa trik untuk menjaga hubungan pertemanan di usia dewasa, simak selengkapnya di bawah ini ya!
Menunjukkan ketertarikan pada aktivitas teman sekaligus berbagi minat pribadi dapat memperkuat ikatan pertemanan. Saat teman memiliki hobi baru, berikan dukungan tulus dan dorongan positif. Kamu juga bisa mengajaknya mencoba kegiatan baru bersama, karena menemukan hobi yang sama akan membuka ruang untuk interaksi lebih akrab dan percakapan yang bermakna.
2. Supportif
Menjadi teman yang peduli berarti siap menjadi pendengar sekaligus komunikator yang baik. Dukungan emosional dapat diberikan dengan cara sederhana, seperti memvalidasi perasaan teman, mengingatkan mereka pada hal-hal positif, atau membuat suasana lebih ringan lewat canda. Namun, hubungan yang sehat tidak hanya tentang memberi, melainkan juga menerima, maka penting untuk membuka diri saat membutuhkan dukungan dari teman.
3. Tunjukkan Rasa Terima Kasih
Bersyukur dapat memperkuat persahabatan sekaligus meningkatkan suasana hati, empati, dan rasa percaya diri. Tunjukkan apresiasi pada teman ketika mereka memberi perhatian lebih, agar mereka merasa dihargai dan hubungan pun semakin erat. Ungkapan sederhana seperti mengirim pesan, menelepon, membelikan makanan favorit, atau sekadar menanyakan kabar sudah cukup untuk menyampaikan rasa terima kasih.
4. Saling Jujur
Persahabatan yang sehat membutuhkan kejujuran, karena hubungan yang dibangun atas kepura-puraan tidak akan bertahan lama. Dengan saling terbuka, teman dapat memberikan umpan balik yang tulus dan membangun kepercayaan serta kedekatan emosional. Meski terkadang sulit, keterbukaan ini memungkinkan kedua belah pihak saling memahami lebih baik dan memperkuat ikatan persahabatan.
Dalam persahabatan, perbedaan pendapat dan konflik tidak bisa dihindari karena setiap orang memiliki pandangan dan kepribadian yang berbeda. Namun, menyelesaikan perselisihan dengan mencari solusi bersama sangat penting agar hubungan tetap terjaga. Dengan menunjukkan niat baik untuk memperbaiki keadaan, kamu memberikan kesan bahwa persahabatan tersebut berharga dan layak dipertahankan, meski harus melalui situasi yang tidak selalu nyaman.