Mengapa Bau Tanah Setelah Hujan itu Menenangkan?
- Sumber: https://pin.it/3xi6duiP4
Lifestyle, VIVA Bali –Apakah kalian menghirup aroma khas tanah setelah bau hujan? Hal ini disebut petrichor. Petrichor (dalam Bahasa Indonesia: Petrikor) adalah bau alami yang muncul setelah hujan turun di lahan kering. Dalam bahasa Yunani kata ini berasal dari kombinasi “petr” yang berarti batu dan “ichor” yang berarti aroma yang lemah.
Proses terjadinya aroma ini melibatkan beberapa elemen alami. Pertama, selama periode kering, tumbuhan mengeluarkan minyak yang diserap oleh tanah dan batuan. Ketika hujan turun, minyak ini dilepaskan kembali ke udara bersama dengan geosmin, senyawa yang dihasilkan oleh bakteri actinomycetes di tanah. Geosmin memiliki aroma tanah yang kuat dan sangat sensitif terhadap penciuman manusia.
Selain itu, petir yang terjadi saat hujan dapat memecah molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer, membentuk ozon yang juga berkontribusi pada aroma khas tersebut. Ketika tetesan hujan mengenai permukaan tanah yang berpori, udara di dalam pori-pori tersebut membentuk gelembung kecil yang membawa senyawa-senyawa ini ke permukaan dan menyebarkannya ke udara, menciptakan aroma yang dikenal sebagai petrichor.
Sesaat mencium hujan, perasaan menjadi tenang. Hal ini valid, karena otak memainkan penting antara penciuman dan perasaan nostalgia. Daerah di otak yang bernama korteks piriform inilah yang membangkitkan hal tersebut. Bagian otak ini mempunyai fungsi menyimpan kenangan. Kenangan terbentuk saat sel-sel otak saling terhubung melalui proses yang disebut plastisitas sinaptik. Sehingga, ini bukan hal baru apabila hujan sering dianggap sebagai pembawa kenangan. Ada banyak hal yang membuat hujan terasa begitu mengingatkan, dan salah satunya adalah bau tanah yang basah setelah hujan turun.
Bau akan diproses oleh bola penciuman, dimulai dari hidung hingga berjalan di sepanjang pangkal otak. Organ ini memiliki hubungan langsung ke 2 are otak dalam emosi dan memori, yaitu amygdala dan hippocampus. Hal yang menarik seperti indra penglihatan, pendengaran, dan peraba tidak melewati darah otak ini. Sehingga indra penciuman ini lebih dari indra lainnya, sangat berhasil membangkitkan emosi dan ingatan.