Manfaat Main Game Bisa Bikin Otak Tajam? Ini Penjelasan Psikologisnya

ilustrasi bermain game
Sumber :
  • EVG Kowalievska/Pexels

Lifestyle, VIVA Bali – Main game seringkali dianggap buang-buang waktu. Namun, sejumlah penelitian justru menunjukkan bahwa bermain video game bisa membawa manfaat kognitif yang mengejutkan. Dari meningkatkan fokus hingga kemampuan problem solving, game ternyata bukan cuma hiburan, tapi juga bisa melatih otak. Jadi, benarkah main game bikin otak tajam? Mari kita bahas dari sisi psikologis.

Daftar Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia yang Wajib Ditonton

Game melatih fokus dan konsentrasi

Salah satu manfaat utama dari main game adalah meningkatnya fokus dan konsentrasi. Game aksi atau strategi membutuhkan perhatian penuh agar pemain bisa bertahan dan menang. Menurut Frontiers in Human Neuroscience, gamer cenderung memiliki kemampuan selektif perhatian yang lebih baik daripada non-gamer.

Resmi! Reinier Tinggalkan Real Madrid dan Gabung Atlético Mineiro hingga 2029

Saat bermain game, otak dipaksa untuk cepat memproses informasi visual dan audio, sekaligus membuat keputusan secara cepat. Hal ini jika dilakukan secara rutin, dapat memperkuat kemampuan fokus dalam kehidupan sehari-hari.

Game memperkuat memori kerja

7 Momen Karier Mpok Alpa, Dari Dangdut Kampung Hingga Jadi Presenter TV

Beberapa jenis game, terutama game puzzle dan strategi, melibatkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi sebelumnya. Ini melatih memori kerja, yaitu kemampuan otak untuk menyimpan dan mengolah informasi dalam waktu singkat.

Dalam jurnal yang dipublikasikan oleh Nature, peneliti menemukan bahwa game berbasis memori dapat meningkatkan aktivitas di area prefrontal cortex — bagian otak yang berperan penting dalam fungsi kognitif seperti perencanaan dan pemecahan masalah.

Game meningkatkan kemampuan problem solving

Banyak game modern dirancang dengan skenario kompleks yang membutuhkan strategi dan pemikiran kritis. Game seperti Portal, Civilization, atau bahkan game puzzle di ponsel menuntut pemain berpikir kreatif dan adaptif. Ini adalah bentuk latihan otak yang tak kalah dari belajar di sekolah.

Menurut laporan dari American Psychological Association, gamer terbukti memiliki kemampuan problem solving yang lebih baik karena terbiasa menghadapi tantangan dan mencoba berbagai pendekatan untuk menyelesaikannya.

Reaksi cepat dan koordinasi mata-tangan lebih tajam

Game aksi seperti first-person shooter atau racing games membutuhkan refleks cepat dan koordinasi mata-tangan yang baik. Ini bukan hanya berguna saat bermain, tapi juga berpengaruh pada keterampilan sehari-hari, terutama dalam aktivitas yang melibatkan gerakan cepat dan presisi.

Sebuah studi yang dimuat dalam Current Biology menyatakan bahwa gamer memiliki waktu reaksi lebih cepat tanpa kehilangan akurasi dalam menyelesaikan tugas visual.

Tidak semua game memberi efek positif

Meski banyak manfaat, bukan berarti semua jenis game bikin otak tajam. Game yang terlalu repetitif, mengandung kekerasan ekstrem, atau hanya sekadar adiktif bisa memberi dampak negatif seperti menurunnya empati atau gangguan tidur. Jadi, memilih game yang tepat dan bermain dengan durasi wajar adalah kuncinya.

Main game bikin otak tajam jika kamu bisa mengontrol waktu bermain dan memilih jenis permainan yang memang merangsang otak. Jangan sampai game malah membuatmu malas bergerak atau mengganggu rutinitas harian.