Bagaimana Kurangi Depresi Akibat Keseringan Main Media Sosial?

Keseringan bermain media sosial bisa ganggu kesehatan mental
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/teen-girl-bullied-through-social-media_18641789.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Keseringan bermain media sosial, dapat sulit dikontrol sampai aktivitas keseharian ikut terganggu.

Fenomena Pengibaran Bendera One Piece Jelang HUT RI ke-80

Setelah dilakukan penelitian oleh University College London (UCL), hasil ungkap terdapat data terbaik untum memperbaiki kesehatan mental seseorang akibat terlalu sering menggunakan media sosial.

Dipublikasikan oleh laman berita The Independent UK, sebanyak 2.700 penelitian dilakukan mengenai media sosial dan kesehatan mental.

McGregor Gagal Banding, Putusan Awal Kasus Pemerkosaan Sipil Tetap Berlaku

Penelitian telah dilakukan sejak tahun 2004–2022. Hasil penelitian dimuat dalam jurnal resmi dengan nama Journal of Medical Internet Research.

Hasil analisis sebanyak 39% menunjukkan, apabila dengan mengatur kembali penggunaan media sosial secara positif, mampu meningkatkan kesehatan mental.

Everton Sampaikan Penawaran £27 Juta untuk Dibling, Ditolak Southampton

Cara lain yang sangat efektif ialah terapi psikologis, dapat memberikan efek memulihkan kesehatan mental, sebanyak 83%.

Sementara itu hasil penelitian dari penghentian pemakaian media sosial secara menyeluruh berhasil pada angka 25%.

Kemudian, penelitian yang menguji pembatasan waktu pemakaian media sosial, sekitar 20% menunjukkan keberhasilan.

Khusus penelitian terhadap orang dengan kondisi depresi, didapatkan sebanyak 70% depresi berkurang setelah melakukan terapi.

Para ahli seperti Dr. Ruth Plackett dari UCL Institute of Epidemiology and Health menambahkan, terapi penting untuk memahami alasan kita memakai media sosial, dan bagaimana mengatur kebiasaan tersebut. Terapi membantu memahami secara mendalam diri pribadi.