Slow Living, Gaya Hidup Lambat yang Justru Efektif
- https://www.freepik.com/free-photo/carefree-happy-asian-girl-finish-working-looking-satisfied-sitting-home-with-laptop-computer_21139732.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Di tengah hiruk-pikuk dunia yang serba cepat, muncul satu tren gaya hidup yang justru melawan arus yaitu slow living. Gaya hidup ini mendorong kita untuk memperlambat langkah, lebih hadir dalam momen, dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Meski terdengar seperti konsep usang atau "ketinggalan zaman", nyatanya slow living justru digemari generasi muda urban, terutama mereka yang mulai jenuh dengan hustle culture.
Kurangi Jadwal Harian Yang Mengganggu
- https://www.freepik.com/free-photo/brunette-woman-sitting-desk-surrounded-with-gadgets-papers_13556676.htm
1. Bukan Malas, Tapi Sadar
"Slow living bukan berarti malas atau nggak produktif. Justru ini soal memilih kualitas dibanding kuantitas," ungkap Ratih Dewanti, praktisi gaya hidup holistik. Dalam praktiknya, slow living bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan dari cara kita bekerja, mengonsumsi konten digital, hingga beristirahat. Alih-alih multitasking, kita diajak untuk fokus satu per satu dan benar-benar hadir.
Kurangi Pemakaian Gedget Berlebihan
- https://www.freepik.com/free-photo/woman-would-be-looking-time_1040906.htm
2. Manfaat Slow Living
a. Menurunkan tingkat stres
b. Meningkatkan fokus dan produktivitas
c. Memperbaiki kualitas hubungan sosial
d. Membantu kesehatan mental secara keseluruhan
Banyak pelaku slow living mengaku lebih bahagia dan lebih “hidup” sejak mereka memperlambat ritme hari-harinya.
Meluangkan Waktu Untuk Journaling Kegiatan Sehari-hari
- https://www.freepik.com/free-photo/crop-woman-making-notes-near-camera-breakfast-food_2993728.htm
3. Cara Memulai Slow Living
a. Kurangi agenda harian yang tak perlu.
Mulailah memilah mana aktivitas yang benar-benar penting, dan mana yang hanya membuat hari Anda semakin penuh. Belajar mengatakan “tidak” adalah bagian dari hidup perlahan yang sehat.
b. Prioritaskan waktu istirahat.
Tidur cukup bukan kemewahan, tapi kebutuhan. Slow living mengajak kita menghormati tubuh dengan memberi cukup waktu untuk pulih.
berikut tips untuk memprioritaskan waktu istirahat:
- Jadwalkan jam tidur dan bangun yang konsisten.
- Buat rutinitas malam yang menenangkan, seperti membaca buku atau aromaterapi.
a. Batasi screen time
Overstimulasi dari media sosial dan notifikasi bisa membuat hidup terasa terburu-buru dan penuh. distraksi.
Berikut cara praktis membatasi screen time:
- Matikan notifikasi aplikasi yang tidak penting.
- Coba detoks digital mingguan, misalnya satu hari tanpa ponsel.
b. Praktikkan journaling atau meditasi harian.
Dua kegiatan ini membantu kita lebih sadar akan pikiran dan perasaan. Tidak perlu lama, cukup 5–10 menit sehari.
Berikut manfaatnya:
- Membantu menyaring stres.
- Meningkatkan rasa syukur dan kesadaran terhadap hal-hal kecil dalam hidup.
Di zaman yang serba cepat, keberanian untuk melambat adalah bentuk perlawanan yang elegan. Mungkin inilah saatnya Anda berhenti sejenak untuk benar-benar mulai hidup.