Bukan Cuma Payung, Ini 7 Alat Wajib Kamu Bawa Saat Musim Pancaroba

Lifestyle, VIVA Bali – Musim pancaroba datang tak kenal waktu! Cuaca mendadak berubah bikin tubuh rawan sakit. Yuk, siapkan 7 “alat tempur” wajib yang harus selalu ada di tasmu selain payung!

Musim pancaroba tuh kayak drama Korea, nggak bisa ditebak ending-nya. Pagi bisa cerah ceria, eh sore-sore langit muram disiram hujan deras.

Kalau tubuh nggak siap siaga, bisa-bisa masuk angin, flu, atau tenggorokan mulai gatal-gatal.

Nah, biar kamu tetap prima di tengah cuaca yang galau ini, penting banget buat bawa “senjata-senjata” andalan setiap harinya.

Yuk, kenali 7 barang wajib yang bisa jadi penyelamat tubuhmu saat pancaroba, lengkap dengan alasan ilmiahnya yang bikin kamu makin yakin!

1. Botol Air Minum Reusable

Cuaca tak menentu bikin tubuh gampang kehilangan cairan.

Menurut artikel Staying hydrated boosts immunity yang diterbitkan Harvard Health Publishing, tubuh yang terhidrasi dengan baik memiliki sistem imun yang lebih kuat dan lebih mampu melawan infeksi. Jadi, bawa botol minum isi ulang ke mana pun kamu pergi.

Tips : Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari, dan lebih banyak lagi saat cuaca panas atau kamu banyak berkeringat.

2. Masker

Banyak orang lupa bahwa masker juga efektif menghalau debu, polutan, bahkan virus flu musiman yang mewabah saat pancaroba.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam artikel How to protect yourself in changing weather, menyarankan pemakaian masker medis atau respirator seperti KF94, terutama jika kamu berada di lingkungan ramai atau berdebu.

Masker jadi tameng portable yang nggak boleh ketinggalan!

3. Vitamin C dan Suplemen Imun

Udara dingin bikin virus lebih betah bertahan. Makanya, tubuhmu butuh tameng tambahan dari dalam.

Mayo Clinic dalam artikel Vitamin C: Why you need it and how much is enough, menjelaskan bahwa vitamin C mampu mempercepat penyembuhan flu dan membantu kerja sistem kekebalan tubuh.

Kamu bisa dapatkan dari jeruk, jambu, atau konsumsi suplemen jika perlu.

Tapi ingat, jangan overdosis ya, cukup 500–1000 mg per hari.

4. Jaket Ringan Anti Air

Bawa payung boleh, tapi jaket anti air lebih praktis buat mobilitas.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam artikel berjudul Climate change and health: Protecting yourself, menjaga tubuh tetap hangat dan kering di musim basah bisa mengurangi risiko infeksi pernapasan seperti bronkitis dan pneumonia.

Pilih jaket berbahan nylon atau polyester yang ringan tapi tetap tahan terhadap gerimis nakal.

5. Tisu Basah dan Hand Sanitizer

Kuman nggak kelihatan, tapi efeknya bisa bikin kamu tepar.

CDC menyarankan penggunaan hand sanitizer berbasis alkohol (minimal 60%) saat kamu nggak bisa cuci tangan pakai sabun.

Tisu basah juga penting banget, apalagi kalau kamu suka makan camilan di jalan. Jangan biarkan tangan kotor jadi jalan masuk virus ke tubuhmu.

6. Obat Pribadi

Kalau kamu punya alergi, asma, atau migrain, cuaca pancaroba bisa jadi pemicu kambuh.

American Lung Association dalam artikel How weather changes affect your lungs, mengingatkan bahwa perubahan suhu dan kelembapan bisa memperburuk kondisi paru-paru dan memicu serangan asma atau sesak napas.

Selalu bawa inhaler, antihistamin, atau obat yang sesuai kondisi kamu.

Jangan menunggu sampai gejalanya muncul dulu.

7. Cemilan Sehat

Cemilan sehat itu seperti peluru cadangan untuk energi kamu. WHO menyarankan konsumsi makanan ringan bergizi tinggi, seperti buah-buahan kering, kacang-kacangan, atau granola untuk menjaga stamina di tengah perubahan cuaca ekstrem.

Hindari camilan tinggi gula yang justru bikin lemas setelahnya. Pilih yang rendah proses dan tinggi serat!

Dengan menyiapkan 7 “senjata” di atas, kamu nggak cuma tampil siap sedia, tapi juga punya pertahanan tubuh yang lebih kuat.

Mulai dari botol minum hingga vitamin C, semuanya punya peran vital.

Ingat pepatah, sedia jaket sebelum hujan, atau dalam hal ini, sedia masker dan camilan sebelum virus menyerang.

Karena sehat itu bukan sekadar harapan, tapi keputusan yang kamu bawa setiap hari di tasmu!