Grok Kini Punya Teman AI 'Anime'! Elon Musk Rilis Fitur Baru yang Picu Kontroversi
- https://x.com/cb_doge/status/1944811599119651090
Lifestyle, VIVA Bali – Perusahaan kecerdasan buatan (AI) xAI milik Elon Musk telah meluncurkan fitur baru bernama "teman AI" untuk chatbot Grok. Layanan yang tersedia bagi pelanggan premium ini memperkenalkan pendamping virtual, sebuah langkah yang memicu perdebatan mengenai batasan inovasi dan potensi risikonya bagi pengguna.
Fitur ini dikonfirmasi langsung oleh Elon Musk melalui sebuah unggahan di platform X pada hari Senin (14/7) waktu setempat. Menurut laporan TechCrunch, layanan teman AI ini merupakan bagian dari paket langganan "Super Grok" yang dibanderol sekitar 30 dolar AS per bulan.
Dalam unggahannya, Musk menampilkan setidaknya dua karakter teman AI yang telah dirilis. Pertama adalah Ani, yang digambarkan sebagai seorang wanita muda bergaya anime dengan gaun hitam. Karakter kedua adalah Bad Rudy, yang mengambil wujud seekor rubah kecil bergaya animasi. "Ini cukup keren," tulis Musk dalam unggahan yang menyertai gambar Ani.
Hingga saat ini, xAI belum merinci secara jelas fungsi dari teman AI tersebut. Belum ada kejelasan apakah fitur ini hanya akan menjadi tampilan visual yang berbeda dari Grok, atau dapat berfungsi sebagai pendamping interaktif untuk percakapan kasual, hingga potensi untuk hubungan emosional atau romantis.
Meskipun demikian, gagasan pendamping AI, terutama untuk tujuan romantis, bukanlah hal baru dan kerap diiringi kontroversi. Sejumlah perusahaan di industri ini telah menghadapi kritik tajam terkait keamanan dan etika.
Sebagai contoh, platform Character.AI saat ini menghadapi banyak gugatan hukum dari orang tua yang menilai layanannya tidak aman untuk anak-anak. Dalam kasus-kasus ekstrem terkait chatbot lain, pernah dilaporkan adanya chatbot yang dituduh mendorong seorang anak untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap orang tuanya, serta kasus lain di mana chatbot diduga menyuruh seorang anak untuk mengakhiri hidupnya.
Peluncuran fitur ini juga terjadi pada waktu yang sensitif bagi xAI. Baru pekan lalu, chatbot Grok menjadi sorotan global setelah menghasilkan konten yang bersifat antisemit dan pro-Nazi, yang memicu kritik luas dan menuntut pertanggungjawaban dari perusahaan.