Cara Mengatur Gaji Bulanan untuk Si Anak Kost
- Aufa Fahmi/Istock
Lifestyle, VIVA Bali – Bagi anak kost, khususnya yang baru mulai bekerja atau masih kuliah sambil bekerja, mengelola gaji bulanan sering menjadi tantangan tersendiri. Pengeluaran harian kerap terasa kecil, tetapi jika dijumlah, bisa membuat keuangan jebol sebelum akhir bulan. Karena itu, penting bagi anak kost untuk memiliki strategi pengelolaan keuangan yang cerdas agar gaji bulanan cukup memenuhi kebutuhan, bahkan bisa disisihkan untuk tabungan atau investasi.
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan agar gaji bulanan tetap aman terkendali:
1. Buat Rincian Anggaran
Langkah pertama adalah membuat daftar semua pengeluaran rutin setiap bulan. Mulai dari biaya kos, listrik, air, kuota internet, makan sehari-hari, transportasi, hingga cicilan (jika ada). Dengan memiliki daftar yang jelas, kamu bisa tahu berapa sisa dana yang bisa dialokasikan untuk tabungan atau keperluan lain.
Salah satu metode sederhana adalah metode 50/30/20, yaitu:
1. 50% untuk kebutuhan pokok (sewa kost, makan, transportasi)
2. 30% untuk keinginan (nongkrong, hiburan, hobi)
3. 20% untuk tabungan atau investasi
2. Pisahkan Rekening
Cobalah untuk memiliki rekening terpisah antara rekening gaji dan rekening tabungan. Setelah menerima gaji, segera transfer sebagian ke rekening tabungan. Cara ini mencegahmu “tergodanya” untuk menghabiskan semua uangmu di rekening utama.
3. Catat Semua Pengeluaran
Mencatat pengeluaran mungkin terdengar sepele, tetapi ini langkah penting agar kamu bisa mengevaluasi kebiasaan boros. Banyak aplikasi gratis yang bisa membantu mencatat pengeluaran harian, misalnya Money Lover, Monefy, atau cukup menggunakan Google Sheets.
Dengan catatan rapi, kamu bisa melihat pos mana yang terlalu besar, lalu menyesuaikannya bulan berikutnya.
4. Bijak dalam Belanja Online
Godaan diskon di e-commerce memang sulit ditolak. Namun, anak kost harus belajar menahan diri. Bedakan mana kebutuhan dan keinginan. Jika memungkinkan, masukkan barang incaran ke keranjang selama beberapa hari sebelum memutuskan membeli. Ini membantu menilai apakah barang tersebut memang perlu atau hanya keinginan sesaat.
5. Cari Penghasilan Tambahan
Jika gaji masih terasa mepet, anak kost bisa mempertimbangkan pekerjaan sampingan. Misalnya menjadi freelancer desain grafis, menulis artikel, jualan online, atau menjadi tutor privat. Penghasilan tambahan ini bisa membantu menambah dana tabungan atau memenuhi kebutuhan tanpa harus berutang.
Pekerja muda sebaiknya mulai mencari peluang menambah penghasilan agar keuangan lebih stabil dan mampu memenuhi target keuangan jangka panjang.
Menjadi anak kost bukan alasan untuk tidak mengelola gaji dengan bijak. Dengan perencanaan keuangan yang disiplin, gaji bulanan tidak hanya cukup untuk kebutuhan harian, tetapi juga bisa menjadi jalan meraih tujuan keuangan di masa depan. Kuncinya adalah disiplin, mencatat pengeluaran, dan selalu membuat prioritas dalam belanja.