Fitur Punuk di Baju Balap, Penting untuk Keamanan dan Performa!

Punuk di punggung pembalap sebagai pelindung vital
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/high-speed-motorcycle-racing-in-emilia-romagna-32893058/

Lifestyle, VIVA Bali – Bagi pembalap motor, batas antara kemenangan dan insiden seringkali ditentukan oleh fitur kecil pada baju balap mereka. Salah satu fitur yang sering luput dari perhatian namun mempunyai peran penting adalah punuk di belakang baju pembalap motor.

Ibu Hamil Sebaiknya Mengonsumsi Kacang-Kacangan Ini!

Bagi sebagian orang, tonjolan ini tampak seperti elemen gaya saja. Padahal, fungsinya jauh lebih vital. Mulai dari meningkatkan aerodinamika, melindungi bagian tubuh penting, hingga mendukung sistem hidrasi saat balapan berlangsung.

Awal Mula Inovasi

Punuk di baju balap pertama kali diperkenalkan pada akhir 1980-an oleh merek perlengkapan keselamatan asal Italia, Dainese. Awalnya, fitur ini dirancang sebagai pelindung tambahan untuk tulang belakang bagian bawah, terutama vertebra toraks terakhir (T12).

Bayaran Fantastis, Ini Deretan Aktor Korea dengan Gaji Selangit Per Episode

Inovasi ini dipakai pertama kali oleh pebalap Italia Pierfrancesco Chili pada tahun 1988. Seiring waktu, manfaat tambahan pun mulai ditemukan dan dikembangkan, menjadikan punuk sebagai bagian penting dalam evolusi perlengkapan balap modern.

Manfaat Aerodinamika

Salah satu alasan utama penggunaan punuk adalah mengurangi hambatan angin saat motor melaju kencang. Dengan posisi tubuh pembalap yang membungkuk, udara mengalir dari helm ke punggung dan sering menimbulkan guncangan. Punuk membantu menyempurnakan aliran udara tersebut agar lebih mulus.

Mau Kuliah ke Luar Negeri ? Yuk Intip Jadwal Liburnya Dulu !

Hasilnya, pembalap dapat mempertahankan kecepatan tinggi dengan energi lebih sedikit. Efeknya pembalap lebih hemat energi dan stabil saat melaju di lintasan lurus. Bagi pembalap profesional, efisiensi seperti ini bisa sangat menentukan dalam perlombaan berdurasi panjang.

Perlindungan Tambahan Saat Terjatuh

Punuk bukan hanya tentang kecepatan, tapi juga soal keselamatan. Letaknya yang strategis di punggung atas dan leher menjadikan fitur ini sebagai pelindung tambahan saat terjadi kecelakaan. Saat pembalap jatuh, punuk membantu menyerap dan menyebarkan benturan. Sehingga mengurangi risiko cedera pada bagian tubuh vital seperti leher dan tulang belakang.

Beberapa produsen bahkan mengintegrasikan teknologi kantung udara (airbag) ke dalam area punuk ini, yang akan mengembang otomatis saat terjadi benturan keras. Teknologi ini membuat baju balap modern bukan hanya alat pelindung pasif, namun juga sebagai sistem keamanan aktif.

 

Teknologi Terintegrasi dalam Satu Desain

Perkembangan punuk dalam baju balap motor tidak berhenti pada perlindungan dan aerodinamika. Seiring kemajuan teknologi, banyak fitur tambahan yang kini diletakkan dalam bagian ini. Di antaranya:

1. Sistem Hidrasi
Terdapat selang kecil yang terhubung dari tas air di punuk menuju helm. Berfungsi bagi pembalap untuk minum tanpa harus berhenti.

2. Lampu LED Darurat
Beberapa baju balap memiliki lampu yang menyala otomatis saat pembalap mengalami kecelakaan, memudahkan kru medis mengenali lokasi kejadian.

3. Material Reflektif
Untuk meningkatkan visibilitas, terutama saat kondisi cahaya rendah di lintasan atau sesi latihan malam hari.

4. Sirkulasi Udara
Ventilasi di dalam punuk membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil saat balapan berlangsung lama.

Tidak Hanya untuk Pembalap Profesional

Meskipun fitur punuk banyak ditemukan pada baju balap MotoGP atau ajang balap resmi. Penggunaannya kini mulai merambah ke setelan motor untuk kebutuhan harian atau touring. Pengendara yang sering menempuh perjalanan jauh bisa merasakan manfaat serupa, terutama dari sisi kenyamanan dan keselamatan.

Bagi pengguna yang aktif di komunitas motor dan rutin melakukan touring, setelan dengan punuk bisa menjadi perlengkapan yang maksimal. Karena menawarkan perlindungan tambahan tanpa mengorbankan performa.