Jangan Asal Klakson! Pahami Isyarat Tangan Pengendara Motor demi Keselamatan
- https://www.pexels.com/photo/man-riding-a-motorcycle-doing-a-peace-sign-14285088/
Lifestyle, VIVA Bali – Saat berada di jalanan dengan motor, terutama dalam perjalanan berkelompok atau saat lampu sein bermasalah, pengendara sering kali mengandalkan sesuatu yang sederhana namun krusial, yaitu isyarat tangan. Meskipun tidak bersuara, sinyal ini menjadi media komunikasi penting yang mampu mencegah kesalahan pahaman antar pengguna jalan.
Isyarat tangan bukan sekadar gestur sembarangan. Setiap gerakan mempunyai arti, fungsi, dan waktu tertentu untuk digunakan. Selain itu, membahas secara lengkap tentang jenis-jenis isyarat tangan yang digunakan oleh pengendara motor, mengapa penting untuk memahaminya, serta bagaimana penggunaannya di jalan bisa menjadi pelengkap keselamatan.
Mengapa Isyarat Tangan Penting?
Gestur ini membantu menyampaikan niat pengendara, apakah hendak berbelok, berhenti, atau sekadar memberi peringatan terhadap bahaya di depan. Dalam konvoi, sinyal dari satu orang bisa menjadi panduan bagi seluruh barisan. Ini mencegah potensi tabrakan, salah paham, atau gangguan mendadak di jalan raya.
Jenis-Jenis Isyarat Tangan yang Perlu Diketahui
Berikut adalah beberapa isyarat tangan paling umum yang digunakan oleh pengendara motor, baik dalam situasi harian maupun saat touring bersama kelompok:
1. Belok Kiri
Lengan kiri diluruskan ke samping, sejajar tanah. Digunakan untuk menunjukkan niat berbelok ke kiri.
2. Belok Kanan
Lengan kiri ditekuk ke atas 90°, tangan terkepal. Digunakan bila lampu sein kanan tidak terlihat jelas.
3. Berhenti
Lengan kiri diturunkan ke bawah, telapak tangan terbuka menghadap belakang. Menandakan motor akan berhenti total.
4. Pelan-pelan
Lengan kiri diarahkan sejajar tanah, digerakkan ke bawah berulang kali. Digunakan saat ingin memperlambat laju rombongan.
5. Percepat
Lengan kiri sejajar tanah, telapak tangan digerakkan ke atas. Sinyal ini memberi aba-aba untuk menambah kecepatan.
6. Ikuti Saya
Lengan kiri lurus ke depan, telapak tangan menghadap belakang dan menyapu ke arah belakang. Menandakan posisi memimpin.
7. Kamu Pimpin
Gerakan menunjuk ke pengendara lain, lalu menyapu ke depan. Menandakan memberi kesempatan pada rider lain untuk memimpin jalur.
8. Barisan Tunggal
Jari telunjuk kiri diarahkan ke atas. Menunjukkan formasi satu baris, berguna saat jalan sempit.
9. Barisan Ganda
Jari telunjuk dan jari tengah diarahkan ke atas. Digunakan untuk formasi berpasangan saat kondisi jalan memungkinkan.
10. Bahaya di Jalan
Jika bahaya ada di kiri, tunjuk dengan jari telunjuk kiri. Jika di kanan, gunakan kaki kanan untuk menunjuk arah bahaya.
11. Polisi di Depan
Ketuk bagian atas helm menggunakan telapak tangan. Sinyal ini memberi peringatan akan kehadiran petugas di depan.
12. Menepi
Lengan kiri menunjuk ke pinggir jalan disertai gerakan menyapu ke arah samping. Menandakan rencana untuk berhenti di tepi jalan.
13. Berhenti untuk Istirahat
Ketuk bokong atau goyangkan tangan kiri yang terkepal. Menandakan ingin berhenti sejenak karena kelelahan atau alasan kenyamanan.
14. Berhenti untuk Minum
Angkat ibu jari dan arahkan ke mulut. Isyarat ini digunakan untuk meminta jeda demi minum atau makan ringan.
15. Isi Bahan Bakar
Ketuk bagian tangki bahan bakar. Digunakan saat butuh mengisi bensin.
16. Sein Masih Menyala
Genggam dan buka telapak tangan secara bergantian. Untuk mengingatkan pengendara lain bahwa sein mereka masih aktif.
Tips Penggunaan Isyarat Tangan
1. Gunakan tangan kiri saat mengisyaratkan sesuatu agar tangan kanan tetap pada gas.
2. Lakukan gestur secara tegas dan jelas, jangan ragu atau setengah-setengah.
3. Pastikan kondisi aman saat memberi isyarat, seperti tidak terlalu dekat dengan kendaraan lain.
4. Konsisten dalam satu gerakan untuk satu makna, agar tidak membingungkan rekan sesama pengendara.
Isyarat Tangan Bagian dari Keselamatan Berkendara
Memahami bahasa isyarat pengendara bisa menjadi penyelamat, apalagi di tengah kondisi lalu lintas padat. Bukan hanya untuk touring atau komunitas motor gede, namun juga untuk pengendara harian di kota besar. Saat sein tidak berfungsi, atau saat ingin memberi sinyal yang tidak bisa disampaikan lampu sein, satu lambaian tangan bisa menjadi alat komunikasi krusial.
Dengan membiasakan diri memahami dan menggunakan isyarat tangan, pengendara bukan hanya menunjukkan etika berkendara, tetapi juga memperkuat budaya keselamatan di jalan. Jadi, sebelum menghidupkan motor hari ini, ada baiknya mengingat satu hal. Komunikasi yang baik di jalan bukan hanya soal klakson dan sein, tetapi juga tangan yang berbicara dengan bijak.