Waspada Luka Saat Banjir! Segera Tutup dan Ganti Plester Secara Rutin

Ilustrasi warga yang terkena dampak banjir.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/man-pouring-water-from-dipper-on-blue-and-grey-house-1739855/

Lifestyle, VIVA Bali – Musim hujan dan banjir memang membawa banyak risiko kesehatan. Salah satunya yang kerap dianggap sepele tapi berbahaya adalah luka terbuka yang terkena air banjir. Dokter umum sekaligus kreator konten kesehatan di TikTok, dr. Kevin Mak, mengingatkan masyarakat untuk segera menangani luka sekecil apa pun saat beraktivitas di tengah banjir.

Ibu Hamil Sebaiknya Mengonsumsi Kacang-Kacangan Ini!

“Kalau ada luka terbuka, bakteri bisa masuk dan menyebabkan infeksi. Jangan dibiarkan begitu saja,” ujar dr. Kevin saat peluncuran produk plester luka di Jakarta, Rabu (10/7).

Air banjir bukan hanya kotor, tetapi juga bisa mengandung berbagai bakteri, virus, dan bahan kimia berbahaya. Luka yang terbuka, baik besar maupun kecil, bisa menjadi pintu masuk bakteri ke dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi serius, bahkan komplikasi berbahaya.

Bayaran Fantastis, Ini Deretan Aktor Korea dengan Gaji Selangit Per Episode

“Kalau ada luka kecil, langsung bersihkan dengan air bersih atau antiseptik, lalu tutup dengan plester steril,” jelasnya.

dr. Kevin membagikan langkah sederhana yang bisa dilakukan siapa saja untuk mencegah infeksi luka saat banjir:

Mau Kuliah ke Luar Negeri ? Yuk Intip Jadwal Liburnya Dulu !

Segera cuci luka dengan air mengalir atau cairan antiseptik.

Tutup luka dengan plester atau perban bersih agar terlindung dari air banjir.

Ganti plester setiap 6–12 jam atau lebih cepat jika basah atau kotor.

“Plester itu harus diganti segera kalau sudah lembap atau kena air. Kalau dibiarkan, bisa jadi sarang bakteri,” tambahnya.

Tak hanya orang dewasa, dr. Kevin juga mengimbau para orang tua untuk tidak membiarkan anak-anak bermain atau berenang di air banjir, meski terlihat menyenangkan. Ia menekankan bahwa risiko infeksi pada anak-anak bisa lebih tinggi karena kulit mereka lebih sensitif.

“Air banjir yang keruh bisa mengandung banyak bakteri. Kalau anak-anak punya luka, meski kecil, lalu main di situ, bisa langsung terinfeksi,” katanya.

Luka terbuka di tengah banjir adalah hal serius yang tidak boleh diabaikan. Meski terlihat ringan, penanganan yang lambat bisa berujung pada infeksi berbahaya. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada, menjaga kebersihan, dan siap dengan alat pelindung luka di rumah.

“Penanganan cepat, bersih, dan tepat itu kunci utama agar luka tidak menjadi masalah besar,” tutup dr. Kevin.