Jangan Panik! Ini Tips Membersihkan Rumah Setelah Kebanjiran

Tips Membersihkan Rumah yang Kebanjiran
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-ai-image/natural-disaster_383258389.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Setelah banjir merendam rumah, yang tersisa biasanya adalah lumpur, air kotor, dan kerusakan yang membuat stres. Namun, hal pertama yang perlu dilakukan bukan panik, melainkan fokus pada langkah penanganan yang sistematis.

Foto Kamu Bisa Bergerak! Fitur AI Terbaru Google Ini Bikin Takjub

 

Membersihkan rumah pasca banjir butuh tenaga, waktu, dan ketelitian. Jika dilakukan asal-asalan, bukan hanya kebersihan yang terancam, tapi juga kesehatan penghuni rumah.

7 dari 10 Orang Tak Sadar Sedang Depresi, Apakah Kamu Salah Satunya?

 

Mulai dari Area Paling Parah Terkena Dampak

 

Fanatik Tapi Gak Realistis? Awas Terjebak Obsesi ke Idola!

Langkah awal yang paling logis adalah memulai pembersihan dari area yang paling parah terdampak. Fokus pada ruangan yang terendam air paling lama, karena biasanya bagian itu akan menyimpan lumpur lebih banyak dan risiko kerusakan lebih tinggi.

 

Area seperti ruang tamu, kamar tidur, dan dapur sering kali menjadi titik prioritas karena intensitas penggunaannya yang tinggi. Pastikan air benar-benar surut sebelum mulai membersihkan agar proses lebih aman dan efektif.

 

Bersihkan Lumpur dan Kotoran Segera

 

Lumpur adalah musuh utama setelah banjir. Jangan biarkan mengering terlalu lama karena akan makin sulit dibersihkan. Gunakan sekop, kain pel, dan ember untuk membuang lumpur secara manual. Setelah itu, siram dengan air bersih dan gunakan sabun untuk membersihkan sisa kotoran.

 

Jangan lupa untuk menggunakan masker dan sarung tangan karena lumpur bisa mengandung bakteri dan zat berbahaya. Semprotkan disinfektan jika diperlukan untuk menghindari penyebaran penyakit.

 

Angkat dan Jemur Perabot yang Terendam

 

Semua perabot rumah tangga seperti sofa, karpet, kasur, dan lemari harus segera diangkat dari tempat semula dan dijemur. Biarkan terkena sinar matahari langsung agar cepat kering dan mencegah jamur berkembang.

 

Jika perabot sulit dikeringkan atau sudah rusak parah, pertimbangkan untuk menggantinya demi kenyamanan dan kesehatan. Jangan biarkan barang yang lembap tetap di dalam rumah karena bisa memicu bau apek hingga penyakit kulit.

 

Keringkan Lantai dan Dinding Hingga Tuntas

 

Lantai dan dinding yang lembap harus dikeringkan hingga tuntas. Gunakan kipas angin, penyerap kelembapan, atau dehumidifier jika tersedia. Dinding yang terbuat dari semen atau kayu sangat berisiko berjamur jika tidak dikeringkan dengan baik.

 

Perhatikan juga sambungan keramik, sudut-sudut dinding, dan lantai kamar mandi. Bagian-bagian ini sering menjadi tempat lembap yang sulit dijangkau, namun justru rentan jadi sarang jamur.

 

Periksa Instalasi Listrik Sebelum Digunakan

 

Sebelum menyalakan kembali peralatan elektronik atau listrik di rumah, pastikan instalasi listrik aman. Jika perlu, panggil teknisi untuk memeriksa panel listrik, stop kontak, dan kabel-kabel yang mungkin terendam.

 

Menyalakan listrik saat masih ada kelembapan bisa memicu korsleting dan kebakaran. Untuk itu, pastikan semua bagian listrik benar-benar kering dan layak digunakan.

 

Gunakan Disinfektan dan Pembersih Anti Jamur

 

Setelah rumah tampak bersih, langkah berikutnya adalah melakukan disinfeksi. Gunakan cairan pembasmi bakteri dan jamur di lantai, dinding, dan permukaan lain yang terpapar air banjir.

 

Kebersihan visual belum tentu berarti aman bagi kesehatan. Disinfektan membantu memastikan rumah bebas dari mikroorganisme berbahaya seperti E. coli atau leptospira yang umum terbawa banjir.

 

 

 

Membersihkan rumah setelah kebanjiran memang bukan tugas yang ringan. Namun, dengan langkah yang tepat dan peralatan yang sesuai, kondisi rumah bisa kembali bersih dan nyaman. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan keselamatan selama proses pembersihan berlangsung. Jika merasa kewalahan, tidak ada salahnya meminta bantuan profesional agar prosesnya lebih cepat dan aman.