Nutri Grade Panduan Praktis Hindari Gula Berlebih

Label Nutri Grade Bikin Konsumen Lebih Cermat
Sumber :
  • https://info.populix.co/articles/label-nutri-grade/

Lifestyle, VIVA Bali – Singapura memperkenalkan sistem label Nutri‑Grade pada kemasan dan menu minuman sejak akhir 2022. Tujuannya sederhana, yaitu membantu konsumen membedakan mana minuman yang lebih sehat dan mana yang mengandung kadar gula serta lemak jenuh tinggi. Sistem ini diharapkan dapat menjadi panduan visual yang cepat dan mudah dipahami oleh masyarakat.

Komitmen Pemerintah dalam Pengendalian Gula

The Sandman Season 2 Jadi Musim Terakhir, Produser Ungkap Alasannya

Pemerintah Singapura sangat serius untuk menghindari warganya dari konsumsi gula berlebih. Negara singa tersebut membuat sistem penilaian minuman dalam kemasan dan bubuk yang disebut Nutri-Grade untuk mengetahui kadar gula dan juga pembatasan pemasaran untuk kategori tinggi gula. Ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam mengurangi risiko obesitas dan diabetes yang semakin meningkat akibat konsumsi minuman manis secara berlebihan.

Apa Itu Nutri‑Grade?

Nutri‑Grade adalah sistem label gizi di bagian depan kemasan yang dikembangkan oleh Health Promotion Board (HPB) dan Kementerian Kesehatan (MoH) Singapura. Sistem ini menggunakan pendekatan seperti lampu lalu lintas untuk menandai nilai gizi minuman, dari Grade A yang memiliki kandungan gula dan lemak jenuh paling rendah, hingga Grade D yang memiliki kandungan paling tinggi. Penilaian Nutri‑Grade mempertimbangkan sejumlah faktor termasuk jumlah gula, lemak jenuh, natrium, dan kalori dalam suatu produk. Dengan tampilan sederhana dan mudah dipahami, sistem ini dirancang untuk membantu konsumen mengambil keputusan yang lebih sehat dengan cepat.

Bagaimana Sistem Nutri‑Grade Bekerja?

Waspada Penipuan! Ini Daftar Platform Lowongan Kerja Aman dari Pemerintah

Produk minuman diberikan peringkat huruf dari A hingga D. Peringkat ini didasarkan pada batasan kandungan gula total dan lemak jenuh per 100 ml produk. Ini memberikan gambaran cepat mengenai profil nutrisi minuman tersebut. Fokus pada gula total dan lemak jenuh ini didasari pertimbangan kesehatan. Asupan gula total yang berlebihan mempengaruhi kalori harian dan kadar gula darah. Sementara itu, konsumsi lemak jenuh yang tinggi sering dikaitkan dengan risiko kesehatan jantung. Mengetahui cara kerja sistem Nutri‑Grade membantu kita menyadari pentingnya menjaga asupan dari dua komponen tersebut.

Peringkat A menandakan kandungan gula dan lemak jenuh paling rendah, sehingga ini adalah pilihan yang paling dianjurkan dalam sistem ini. Peringkat B menunjukkan bahwa kandungan gula dan lemak jenuhnya masih tergolong rendah, dan merupakan pilihan yang baik untuk konsumsi wajar. Peringkat C menunjukkan bahwa minuman memiliki kandungan gula atau lemak jenuh tingkat sedang hingga tinggi, sehingga konsumsinya sebaiknya diperhatikan dengan lebih cermat. Sementara itu, peringkat D menunjukkan kandungan gula atau lemak jenuh tertinggi, dan dianjurkan agar konsumen membatasi konsumsi produk dengan label ini. Kemudahan visual dari sistem Nutri‑Grade menjadi keunggulan tersendiri. Peringkat huruf ini berfungsi sebagai penanda cepat di rak toko, membantu konsumen membuat penilaian tanpa perlu waktu lama mempelajari detail nutrisi. Dengan demikian, pengalaman berbelanja pun menjadi lebih efisien dan terarah.

Sistem Kode Warna dan Grade

Lebih dari Sekadar Tren, Mengenali Siapa Pencinta Musik Sejati dan Siapa yang Terjebak FOMO

Nutri‑Grade menggunakan sistem empat kategori dengan kode huruf A, B, C, dan D, yang masing‑masing diberi warna berbeda. Labelnya terdiri dari A (hijau tua), B (hijau muda), C (oranye), dan D (merah). Grade A menunjukkan bahwa kandungan gula dan lemak jenuh dalam minuman tersebut sangat rendah, sedangkan D menunjukkan kadar gula dan lemak jenuh yang paling tinggi. Penilaian grade ini diambil berdasarkan kadar nutrisi yang paling rendah, sehingga jika salah satu kandungan—seperti lemak jenuh—melewati ambang batas, maka produk otomatis masuk ke kategori yang lebih rendah.

Cakupan Produk dan Kewajiban Label

Persyaratan pelabelan Nutri‑Grade berlaku untuk berbagai jenis produk, seperti minuman susu, yogurt hasil budidaya, hingga minuman bubuk instan seperti 3-in-1 atau 2-in-1. Semua minuman yang masuk dalam kategori C atau D wajib mencantumkan label Nutri‑Grade di bagian depan kemasan. Jika produk dijual secara online, dari mesin penjual otomatis, atau melalui dispenser minuman otomatis yang menghadap pembeli, maka gambar tanda Nutri‑Grade juga wajib ditampilkan sesuai peraturan.

Dampak pada Industri dan Konsumen

Penerapan sistem Nutri‑Grade membawa dampak nyata terhadap industri. Banyak produsen mulai melakukan reformulasi terhadap minuman mereka agar bisa mendapatkan label A atau B. Semakin banyak produk hadir dalam versi rendah gula atau rendah lemak jenuh sebagai respon atas regulasi ini. Di sisi lain, konsumen semakin terbantu dalam memilih minuman yang lebih sehat, tanpa harus membaca informasi gizi secara rinci. Label warna dan huruf pada kemasan atau menu menjadi panduan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Pembatasan Iklan dan Sanksi Pelanggaran

Untuk memperkuat efektivitas sistem ini, pemerintah juga menerapkan pembatasan iklan bagi minuman yang termasuk dalam kategori D. Beberapa jenis promosi atau media iklan tidak diperbolehkan untuk produk yang memiliki tingkat gula sangat tinggi. Selain itu, pelaku usaha yang melanggar peraturan Nutri‑Grade dapat dikenai denda hingga S$1.000 atau setara dengan 11,8 juta rupiah. Jumlah ini akan berlipat ganda bagi mereka yang melakukan pelanggaran berulang, menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar serius dalam menegakkan kebijakan ini.

Dampak Jangka Panjang Nutri‑Grade bagi Gaya Hidup Sehat

Secara keseluruhan, label Nutri‑Grade A hingga D mempermudah konsumen menilai kandungan gula dan lemak jenuh dalam minuman. Sistem ini tidak hanya memberikan edukasi kesehatan, tetapi juga mendorong industri menciptakan produk yang lebih sehat. Dengan dukungan peraturan yang ketat dan sanksi yang tegas, Nutri‑Grade menjadi salah satu langkah nyata Singapura dalam membangun gaya hidup sehat dan mencegah penyakit akibat pola konsumsi yang buruk.