Lebih dari Sekadar Tren, Mengenali Siapa Pencinta Musik Sejati dan Siapa yang Terjebak FOMO

Seorang Wanita yang marah melihat saudaranya mendengar music FOMO
Sumber :
  • https://www.freepik.com/premium-photo_16795766.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Membedakan penyuka musik sejati dan penyuka musik FOMO (Fear of Missing Out) dapat dilihat dari beberapa indikator utama yang dijelaskan oleh berbagai sumber, termasuk dari situs-situs pemerintah yang membahas tentang FOMO secara umum. Meskipun tidak ada publikasi pemerintah yang secara spesifik membahas "penyuka musik sejati" versus "penyuka musik FOMO", kita bisa menarik kesimpulan dari definisi dan karakteristik FOMO yang ada.

Waspada Penipuan! Ini Daftar Platform Lowongan Kerja Aman dari Pemerintah

 

1. Penyuka Musik Sejati:

Meskipun tidak ada definisi resmi dari pemerintah untuk "penyuka musik sejati", karakteristiknya dapat diinterpretasikan sebagai berikut, berdasarkan nilai-nilai apresiasi budaya yang didukung pemerintah:

Tanda-Tanda Jawaban dari Shalat Istikharah. Begini Cara Mengenalinya

Apresiasi Mendalam: Penyuka musik sejati cenderung memiliki apresiasi yang mendalam terhadap musik itu sendiri, bukan hanya karena popularitasnya. Mereka menikmati melodi, lirik, komposisi, dan sejarah di balik sebuah karya musik atau genre tertentu.

Keingintahuan & Eksplorasi: Mereka suka mengeksplorasi berbagai genre, artis, dan karya musik, bahkan yang mungkin tidak terlalu populer atau baru. Ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam melestarikan dan mengembangkan musik tradisional serta inovasi musik.

Pemula Wajib Tahu! Ini Bagian Mobil yang Wajib Diservice Secara Rutin

Koneksi Emosional: Musik menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka, seringkali menjadi teman dalam berbagai suasana hati dan pengalaman. Ini bukan sekadar tren, melainkan koneksi pribadi yang kuat.

Dukungan Jangka Panjang: Mereka akan terus mendukung musisi atau genre favorit mereka meskipun tidak lagi berada di puncak popularitas.

 

2. Penyuka Musik FOMO (Fear of Missing Out):

Berdasarkan artikel dari situs pemerintah (DJKN Kemenkeu dan LLDIKTI Kemendikbudristek) tentang FOMO, ciri-ciri penyuka musik FOMO dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Ikut-ikutan Tren: Mereka cenderung mendengarkan musik atau datang ke konser karena sedang "viral" atau populer di media sosial. Motivasi utamanya adalah agar tidak ketinggalan obrolan atau pengalaman yang sedang ramai diperbincangkan.

"Takut Ketinggalan Tren, FOMO bikin kamu takut ketinggalan hal apa pun yang lagi populer saat ini. Hal ini bisa berupa informasi terkini di media sosial, benda yang banyak dipakai orang, nyobain makanan yang viral, atau mengunjungi konser yang lagi happening." (MSIG Life - diindeks oleh Google, bukan situs go.id, namun menjelaskan konsep FOMO yang sama dengan situs pemerintah)

Fenomena FOMO dalam partisipasi konser musik di kalangan masyarakat Indonesia mendorong individu untuk ikut trend demi menghindari kekhawatiran tertinggal."

Dorongan untuk Selalu Terhubung: Ada kebutuhan kuat untuk terus memantau dan memposting tentang pengalaman musik mereka di media sosial, lebih dari sekadar menikmati musik itu sendiri. Hal ini untuk mendapatkan pengakuan atau menunjukkan bahwa mereka "up-to-date".

 "Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibatnya muncul keinginan untuk diakui orang lain di dunia maya." (DJKN Kemenkeu)

FOMO ditandai oleh harapan agar tetap beriteraksi dengan apa yang dijalani orang lain."

Pengeluaran Berlebihan: Mereka bisa saja rela mengeluarkan uang melebihi kemampuan untuk membeli tiket konser atau merchandise, meskipun sebenarnya tidak terlalu menghayati musiknya, hanya demi pengalaman "terlihat" mengikuti tren.

"Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman." (DJKN Kemenkeu)

"Beli tiket konser jutaan padahal nggak hafal lagunya, liburan pakai paylater, beli barang-barang yang sebenarnya nggak paham cara pakainya, dan lain-lain. Perilaku ini mirip dengan konsumtif karena bersenang-senang tanpa memikirkan jangka panjang..." (Brain Academy - diindeks oleh Google, bukan situs go.id, namun menjelaskan konsep FOMO yang sama dengan situs pemerintah)

Rasa tidak Puas & Cemas: Karena terus membandingkan diri dengan orang lain dan tren, mereka mungkin merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki atau alami, dan sering merasa cemas jika tidak terlibat dalam acara musik yang sedang hits.

"Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain." (DJKN Kemenkeu)

 "Fear of Missing Out (FOMO) adalah perasaan gelisah, cemas, dan takut kehilangan peristiwa tertentu yang ditandai dengan keinginan selalu mengecek media sosialnya." (Digilib UIN SUKA)

Yang terpenting adalah, jangan sampai dompetmu kering hanya demi konser yang besoknya sudah tidak lagi kamu ingat lagunya.