Ternyata Ini Pentingnya Stimulasi Anak Yang Sering Diabaikan Orang Tua
- https://www.freepik.com/free-photo/focused-baby-girl-pale-blue-dress-holding-moms-hands-trying-walk-home-full-length-parenthood-childhood-concept_11622611.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Masa emas perkembangan anak terjadi sejak lahir hingga usia lima tahun. Pada periode ini, otak anak berkembang sangat pesat dan peka terhadap berbagai rangsangan dari lingkungan. Inilah mengapa stimulasi pada anak sangat penting dilakukan sejak dini agar tumbuh kembangnya optimal.
Sayangnya, tidak semua jenis stimulasi diperhatikan secara serius oleh orang tua. Ada beberapa bentuk stimulasi bayi yang tampak sederhana, namun berdampak besar terhadap perkembangan fisik, kognitif, sosial, hingga emosional anak. Artikel ini akan mengulas jenis-jenis stimulasi anak yang sering diabaikan, namun sejatinya berperan penting dalam masa tumbuh kembang.
Mengapa Stimulasi Anak Harus Dilakukan Sejak Dini
Stimulasi pada anak merangsang kerja otak, membentuk koneksi saraf, dan membantu perkembangan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk proses belajar di kemudian hari. Tanpa stimulasi yang memadai, anak berisiko mengalami keterlambatan perkembangan baik dalam aspek motorik, bahasa, maupun sosial emosional.
Menurut RS Pondok Indah, stimulasi dini sebaiknya dilakukan secara konsisten sejak usia 0 bulan, karena inilah masa otak anak membentuk lebih dari satu juta koneksi saraf setiap detik. Oleh karena itu, fungsi stimulasi anak tidak bisa dianggap remeh. Setiap aktivitas yang merangsang indera dan motorik akan membantu anak berkembang lebih optimal.
Jenis Stimulasi Anak yang Sering Diabaikan
Banyak orang tua fokus pada stimulasi akademik seperti mengenalkan huruf atau angka, padahal ada jenis stimulasi lain yang tak kalah penting namun sering diabaikan. Salah satunya adalah stimulasi sensorik anak, yaitu pemberian pengalaman yang merangsang indera penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.