Menggali Filosofi Ruwatan dalam Tradisi Rasulan Tepus Gunungkidul

Ilustrasi tradisi Ruwatan
Sumber :
  • https://m.antaranews.com/berita/3678315/ruwatan-nusantara-kembali-diselenggarakan-di-kabupaten-bantul

Rasulan Tepus adalah bagian dari identitas masyarakat lokal yang diwariskan turun-temurun. Melestarikannya berarti menjaga jati diri di tengah arus modernisasi.

Potensi Wisata Budaya

Pertunjukan Calonarang Bali, Teater Magis yang Penuh Pesan Moral

Selain sebagai ritual adat, Rasulan Tepus juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya. Wisatawan dapat menyaksikan langsung jalannya upacara, menikmati pertunjukan wayang, serta merasakan suasana kebersamaan masyarakat pedesaan.

Pelestarian tradisi ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga mampu mendukung sektor pariwisata Gunungkidul. Dengan penataan yang baik, Rasulan Tepus bisa menjadi agenda tahunan yang menarik perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.

Labuh Laut Larung Sembonyo, Warisan Budaya Nelayan Prigi yang Memikat Wisatawan

Di era globalisasi, tradisi seperti Ruwatan dalam Rasulan Tepus menjadi pengingat betapa berharganya warisan leluhur. Tradisi tersebut mengajarkan rasa syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap alam. Lebih dari itu, tradisi ini adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan, yang perlu dijaga agar tetap hidup dan memberi inspirasi bagi generasi mendatang.