Rahasia Hidup Seimbang Ala Orang Bali, Bukan Sekadar Soal Ritual
- Sumber : https://pin.it/44LZLcaVM
Gumi Bali, VIVA Bali –Bali bukan hanya terkenal karena keindahan alam dan budayanya yang eksotis, tetapi juga karena cara hidup warganya yang harmonis dan penuh makna. Di balik kemeriahan pariwisata, masyarakat Bali memiliki rahasia hidup seimbang yang diwariskan turun-temurun—menggabungkan dunia nyata dan dunia spiritual secara selaras.
- Tri Hita Karana: Akar Keharmonisan Hidup Orang Bali
Filosofi hidup orang Bali dikenal dengan sebutan Tri Hita Karana, yang berarti “tiga penyebab kebahagiaan”. Tiga elemen penting itu adalah:
- Parahyangan: hubungan harmonis dengan Tuhan
- Pawongan: hubungan harmonis antar sesama manusia
- Palemahan: hubungan harmonis dengan alam sekitar
Filosofi ini bukan sekadar konsep, tapi dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah sistem Subak, irigasi tradisional Bali yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia. Subak memperlihatkan kerja sama kolektif antarpetani dalam mengelola air dengan adil dan menghormati alam sebagai bagian dari sistem kepercayaan spiritual
- Sekala dan Niskala: Hidup di Dua Dunia
Orang Bali percaya bahwa kehidupan terdiri dari dua bagian: Sekala (dunia nyata yang bisa dilihat) dan Niskala (dunia tak kasat mata yang tak terlihat namun dirasakan). Keyakinan ini mendorong mereka untuk selalu menjaga keseimbangan antara aktivitas fisik dan spiritual.
Bahkan dalam kegiatan sehari-hari seperti bertani, berdagang, atau bekerja, selalu ada upaya menjaga harmoni batin dan semesta melalui doa, persembahan, dan upacara.
Dalam pembangunan rumah, misalnya, posisi pura keluarga hingga arah hadap bangunan semuanya ditentukan berdasarkan nilai spiritual. Hal ini bertujuan agar rumah tidak hanya nyaman secara fisik, tetapi juga bersih secara energi (facebook.com).
- Keseimbangan Itu Dilatih Sejak Dini
Menariknya, anak-anak di Bali sudah terbiasa dengan nilai-nilai spiritual sejak kecil. Mereka diajak ikut dalam berbagai ritual adat, belajar membuat sesajen, serta menghormati alam dan leluhur.
Kegiatan spiritual bukan hal yang eksklusif bagi orang tua, tetapi bagian dari proses tumbuh kembang anak. Hal ini membentuk karakter masyarakat Bali yang lebih sabar, menghargai proses, dan tidak mudah goyah dalam tekanan dunia modern.
- Spiritualitas Yang Tidak Mengasingkan Diri Dari Dunia Nyata
Meski sangat spiritual, kehidupan masyarakat Bali tidak tertutup atau anti-modern. Mereka tetap terbuka pada perkembangan teknologi, pendidikan, dan dunia luar. Namun, dalam setiap perkembangan itu, mereka tetap membawa nilai-nilai lokal sebagai kompas hidup. Inilah yang membuat Bali istimewa dan berbeda dari daerah lain.