Makna dan Filosofi di Balik Tari Legong Bali
- https://www.nusabali.com/berita/14775/lelaki-tarikan-legong-gaya-peliatan
Gumi Bali, VIVA Bali – Tari Legong Bali merupakan salah satu tarian klasik yang memikat hati banyak orang. Tarian ini tidak hanya menjadi simbol budaya Bali, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang mengesankan.
Tari Legong berasal dari Bali, khususnya dari lingkungan keraton pada paruh kedua abad ke-18. Tarian ini sering dipentaskan pada acara-acara budaya untuk menyambut tamu dengan keanggunan dan keindahan gerakannya.
Sejarah Tari Legong dimulai ketika seorang pangeran bernama Sukawati mengalami mimpi yang menginspirasi gerakan tarian ini. Dalam mimpinya, ia melihat dua wanita menari dengan anggun, yang kemudian ia wujudkan dalam bentuk tarian.
Arti dari nama "Legong" sendiri berasal dari kata "leg" yang berarti gerakan yang luwes dan "gong" yang merujuk pada alat musik gamelan, sehingga dapat diartikan sebagai tarian yang gerakannya terikat dengan iringan musik. Tari Legong ditarikan oleh dua penari, di mana salah satunya berperan sebagai Condong.
Keunikan Tari Legong terletak pada gerakannya yang luwes dan dinamis, serta penggunaan kipas oleh para penari. Setiap gerakan tarian ini memiliki makna yang mendalam, mencerminkan keindahan alam dan budaya Bali.
Seiring waktu, Tari Legong telah mengalami transformasi dari tarian ritual menjadi tarian hiburan. Kini, tari ini tidak hanya dipentaskan di pura, tetapi juga di berbagai tempat wisata, menjadikannya lebih dikenal di kalangan wisatawan.
Tari Legong sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat Bali terhadap leluhur mereka. Dengan keindahan gerakan dan musiknya, tari ini terus hidup dan berkembang, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dunia.