Sasi, Tradisi Leluhur Papua untuk Kehidupan dan Konservasi Berkelanjutan

Bupati Kabupaten Kaimana pada Upacara Tutup Sasi 2023
Sumber :
  • https://kaimanakab.go.id/bupati-freddy-thie-ritual-sasi-ajarkan-kedisiplinan-memanfaatkan-sumber-daya.html

Akulturasi Religi dan Upaya Pelestarian

Menguak Sejarah Budaya Bali di Museum Bali

Masuknya ajaran agama di Tanah Papua sedikit banyak mengubah praktik Sasi. Ritual doa dari masjid atau gereja sebelum Sasi dibuka dan ditutup terjadi. Akulturasi ini justru memperkaya nilai nilai dan keragaman praktik Sasi.

Konservasi Indonesia (KI) sebagai entitas yang mendukung Pemerintah Indonesia menilai Sasi sebagai ruang terlibatnya masyarakat adat dalam konservasi. KI mendukung penerapan Sasi di Raja Ampat Kaimana dan Fakfak. KI berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pendataan hasil Sasi dan mendorong lahirnya jejaring Sasi. Jejaring ini diharapkan menjadi wadah pelaku Sasi mengakses informasi luas dan menjaga nilai konservasi berkesinambungan.

PKB 2025, Panggung Kembalinya Keagungan Busana Adat Bali

Sasi adalah warisan leluhur yang patut diperjuangkan kelestariannya. Kontribusinya tidak hanya sebagai penggerak ekonomi masyarakat namun juga benteng terakhir yang menjaga ruang hidup masyarakat adat dari gempuran modernisasi dan pembangunan di Tanah Papua.

 

Gumi Bali Playing Cards, Kartu yang Menggabungkan Seni, Alam, dan Budaya Bali