Meski Tak Melihat, Yuni Lestari Lahirkan Karya Sastra yang Mumpuni
- Sumber foto: Dok. Humas Pemprov Bali/ VIVA Bali
“Ini adalah kepingan mimpi yang bisa saya wujudkan. Sebagaimana yang disampaikan Pramoedya, orang boleh pandai setinggi langit, tetapi kalau tidak menulis maka ia akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah,” tuturnya dengan penuh makna.
Kehadiran Yuni dan karya-karyanya dalam kancah sastra di Bali menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa semangat untuk berkarya dapat tumbuh subur di tengah segala keterbatasan.
Dukungan dari Ny. Putri Koster dan pemerintah provinsi melalui acara peluncuran buku ini diharapkan dapat semakin mendorong munculnya talenta-talenta sastra baru di Bali, termasuk dari kalangan disabilitas.
Selain Yuni, enam buku lainnya dari delapan penulis lainnya juga turut diluncurkan, menambah khazanah sastra di Bali dengan berbagai genre dan perspektif.
Namun, kisah perjuangan dan ketulusan Yuni Lestari dalam menghasilkan karya sastra tetap menjadi sorotan utama, memberikan sentuhan hati yang mendalam bagi perkembangan literasi di Pulau Dewata. Ia adalah bukti nyata bahwa imajinasi dan kreativitas tidak mengenal batas penglihatan. (*)