Pedas! Ni Luh Djelantik Sebut Banjir Bali Ulah Villa Liar dan Tata Ruang Amburadul
- https://www.facebook.com/share/16zMVazryP/
Namun, alih-alih ditata, masalah justru semakin parah akibat lemahnya pengawasan dan penegakan aturan.
“Banjir sudah ada sejak 45 tahun lalu. Bedanya, dulu alam masih punya ruang. Sekarang semua sempadan sungai, sempadan laut, bahkan jalur drainase, dipenuhi bangunan,” ujar Ni Luh panjang lebar.
Ni Luh kemudian mendesak pemerintah daerah tidak hanya bergerak setelah bencana terjadi, melainkan menyiapkan solusi menyeluruh dari hulu hingga hilir.
Mulai dari pengerukan sungai, pembangunan tanggul, hingga memastikan setiap jalan memiliki drainase yang berfungsi.
Selain tata ruang, Ni Luh juga menyoroti persoalan sampah yang menumpuk di sungai dan jalan.
Anggota DPD RI ini mengusulkan program besar-besaran penyediaan 1 juta tempat sampah untuk seluruh keluarga di Bali.
Sampah yang terkumpul kemudian dikelola sesuai jenisnya mulai dari dijadikan batako, energi listrik, hingga pupuk dan ekoenzim.