Tidur 8 Jam Bukan Jaminan Segar, Ini Penjelasannya!

Ilustrasi seorang perempuan yang mengalami gangguan tidur.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-tato-bantal-konseptual-8416438/

 

Misalnya, tidur sebelum jam biologis tubuh siap justru bisa membuat fase REM atau tidur nyenyak terlewat. Begitu pula, cahaya biru dari layar gadget di malam hari dapat menahan hormon melatonin, sehingga otak sulit “mematikan lampunya” dan masuk ke fase istirahat yang mendalam.

 

Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Mulailah dengan menciptakan rutinitas malam hari yang menenangkan, matikan perangkat elektronik setidaknya 30 menit sebelum tidur, pastikan kamar cukup gelap, dan usahakan konsisten bangun dan tidur pada jam yang sama setiap hari. Jika kamu merasa sudah melakukan semua itu, tapi rasa lelah masih terus menghantui di pagi hari, mungkin ini tanda perlu pemeriksaan lanjutan, seperti cek kualitas tidur atau pemeriksaan ritme hormonal dan stres.

Kesimpulannya, ternyata tidur 8 jam itu bisa terasa seperti hanya 4 jika kualitasnya buruk. Maka dari itu, fokuslah untuk membangun rutinitas tidur yang sehat, bukan hanya mengejar jumlah jam. Ingat, tidur berkualitas adalah pondasi untuk bangun dengan tubuh dan otak yang benar-benar segar.