Mau Langsing? Coba Trik Minum Air Dingin Ala Dokter Harvard Ini

Ilustrasi seseorang sedang minum air putih.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/photography-of-a-man-drinking-water-1126557/

Kesehatan, VIVA Bali – Siapa sangka, kebiasaan sederhana seperti minum air dingin ternyata bisa berkontribusi pada penurunan berat badan. Fakta menarik ini diungkapkan oleh Dr. William Li, seorang dokter, ilmuwan, dan penulis lulusan Harvard.

Dalam podcast bersama Mel Robbins, Dr. Li menjelaskan bahwa ketika kita minum air dingin, tubuh akan berusaha menyesuaikan suhu air dengan suhu inti tubuh. Proses ini membuat tubuh bekerja lebih keras dan membakar kalori.

“Saat air dingin masuk ke perut, tubuh akan berpikir, ‘Wah, dingin sekali, saya perlu memanaskan diri.’ Maka, tubuh mengaktifkan lemak cokelat, yaitu jenis lemak yang bertugas menghangatkan tubuh dengan cara membakar kalori,” jelas Dr. Li seperti dikutip dari Hindustan Times, Kamis (26/6).

Meski ada anggapan bahwa minum air dingin berdampak buruk bagi kesehatan, Dr. Li menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. Hal ini juga diperkuat oleh laporan dari Healthline pada Maret 2023 yang menyebutkan bahwa minum air dingin aman untuk kebanyakan orang.

Namun, ia mengingatkan bahwa bagi orang dengan kondisi tertentu seperti penderita migrain, air dingin bisa menjadi salah satu pemicu serangan jika mereka memang memiliki riwayat migrain sebelumnya.

Dr. Li menegaskan bahwa meskipun minum air dingin bisa membantu membakar kalori, langkah ini hanyalah salah satu bagian kecil dari strategi menurunkan berat badan. Ada beberapa kebiasaan sehat lain yang jauh lebih berpengaruh, antara lain:

Kurangi konsumsi makanan ultra olahan. Gantilah dengan makanan berbasis nabati seperti sayur, buah, dan biji-bijian.

Makan perlahan dan berhenti sebelum kenyang penuh. Cara ini membantu tubuh mengenali rasa kenyang secara alami dan mencegah makan berlebihan.

Tetap aktif bergerak dan rutin berolahraga. Menurut Dr. Li, “Makanan saja sudah baik, tetapi makanan ditambah olahraga jauh lebih baik.”

Selain air dingin, Dr. Li juga merekomendasikan minuman seperti kopi atau teh tanpa tambahan susu sapi untuk membantu proses pembakaran lemak.

Alasannya, susu sapi mengandung lemak jenuh yang dapat mengikat senyawa bioaktif pada kopi atau teh, sehingga mengurangi manfaatnya. Ia menyarankan mengganti susu sapi dengan susu berbasis kacang-kacangan seperti susu almond, susu kedelai, atau susu oat yang lebih sehat dan ramah bagi tubuh.

Minum air dingin memang bukan solusi utama untuk menurunkan berat badan, namun bisa menjadi salah satu langkah kecil yang berkontribusi dalam prosesnya. Ketika dikombinasikan dengan pola makan sehat, aktivitas fisik yang rutin, dan gaya hidup seimbang, hasilnya akan jauh lebih efektif.

“Bergeraklah. Makanan saja memang baik, tetapi makanan dan olahraga jauh lebih baik,” tegas Dr. Li.

Jadi, jika ingin memulai perjalanan hidup sehat dan menurunkan berat badan, cobalah mulai dari langkah sederhana: minum air dingin, perbanyak makan makanan segar, dan tetap aktif bergerak.