Mengapa Kita Lupa Banyak Mimpi Kita? Ini Penjelasan Ilmiahnya
- https://pin.it/4ToHTVXc3
Lifestyle, VIVA Bali – Pernahkah kamu terbangun dari tidur dengan perasaan seolah baru saja menjalani petualangan luar biasa di dalam mimpi, namun hanya beberapa menit kemudian, detailnya lenyap begitu saja? Ternyata, hal ini adalah pengalaman yang sangat umum dan memiliki penjelasan ilmiah yang cukup menarik.
Sebagian besar mimpi kita terjadi saat fase tidur yang disebut REM atau Rapid Eye Movement. Pada tahap ini, otak sangat aktif, bahkan aktivitasnya menyerupai otak orang yang terjaga. Tapi ada perbedaan besar yang menjelaskan mengapa kita begitu mudah lupa akan mimpi-mimpi tersebut. Menurut Deirdre Barrett, peneliti mimpi dari Harvard Medical School, selama tidur REM, area otak yang biasanya bertugas memindahkan memori ke penyimpanan jangka panjang justru tidak aktif. Dengan kata lain, mimpi memang terjadi di dalam otak kita, namun tidak disimpan seperti halnya kenangan saat kita sadar.
Barrett menjelaskan bahwa satu-satunya cara agar mimpi bisa terekam dalam ingatan adalah jika kita terbangun langsung dari fase REM. Jika kita melewati mimpi itu dan masuk ke tahap tidur berikutnya tanpa bangun, maka mimpi tersebut tidak akan pernah masuk ke dalam memori jangka panjang. Inilah alasan mengapa banyak mimpi terasa seperti menguap dalam hitungan detik setelah bangun tidur.
Menariknya, fase REM sendiri terjadi sekitar setiap 90 menit sekali sepanjang malam, dan durasinya semakin panjang seiring lamanya kita tidur. Pada awal malam, fase ini hanya berlangsung beberapa menit, namun mendekati pagi, fase REM bisa mencapai 20 menit atau lebih. Maka, semakin lama kita tidur, semakin panjang pula waktu yang kita habiskan untuk bermimpi dan peluang untuk mengingat mimpi pun meningkat. Inilah sebabnya orang yang tidur delapan jam akan memiliki dua kali lebih banyak waktu untuk bermimpi dibanding mereka yang hanya tidur enam jam.