Lebih dari Sekadar Tradisi, Menguak Makna Spiritual Galungan dan Kuningan

Umat Hindu lakukan persembahyangan saat Hari Raya Galungan
Sumber :
  • I Ketut Angga Wijaya/ VIVA Bali

 

Sepuluh hari setelah Galungan, umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan, yang pada tahun 2025 jatuh pada Sabtu, 3 Mei dan Sabtu, 29 November. Kata "Kuningan" dipercaya berasal dari kata "kuning", yang melambangkan kemuliaan dan kesejahteraan. Pada hari yang istimewa ini, umat Hindu memanjatkan permohonan keselamatan, kemakmuran, dan perlindungan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta seluruh manifestasi-Nya (para Dewata). Sehari sebelum Kuningan, terdapat Penampahan Kuningan pada Jumat, 2 Mei dan Jumat, 28 November, yang diisi dengan persiapan berbagai keperluan upacara.

 

Dirjen Bimas Hindu , Prof. Dr. Drs I Nengah Duija, M.Si  menjelaskan, perayaan Galungan dan Kuningan bukan sekadar ritual seremonial, melainkan sebuah pengingat akan pentingnya menegakkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

 

“Kemenangan dharma atas adharma diharapkan tidak hanya terjadi secara simbolis, namun juga terinternalisasi dalam setiap tindakan dan pemikiran umat Hindu,” ujarnya.