Galeri Abode Bali Surat Cinta Warisan Budaya Majapahit bagi Generasi Muda
- https://unsplash.com/id/foto/patung-dewa-yang-ditampilkan-di-museum-TmZcis-Pz2s
Gumi Bali, VIVA Bali – Abode Bali merupakan sebuah galeri budaya yang dibangun sebagai ungkapan rasa cinta, dedikasi, dan antusiasme terhadap perjalanan panjang budaya Bali — layaknya sebuah surat cinta bagi Pulau Dewata, khususnya untuk generasi muda. Galeri ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali di Pulau Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, merupakan lokasi bersejarah yang dipercaya sebagai tempat persinggahan Dang Hyang Nirartha, pendeta muda dari masa Kerajaan Majapahit. Kehadiran Abode Bali menjadi simbol pelestarian dan revitalisasi warisan budaya Majapahit yang terus hidup dan berkembang dalam tradisi serta kehidupan masyarakat Bali masa kini.
Kerajaan Majapahit yang berasal dari Jawa kuno dahulu merupakan salah satu kerajaan paling berpengaruh di Asia Tenggara dan memiliki peran penting dalam membentuk kebudayaan Bali. Melalui serangkaian peristiwa sejarah, para penguasa Majapahit dan pengikutnya bermigrasi ke Bali, membawa warisan budaya yang kaya dan berpadu dengan tradisi masyarakat asli Pulau Bali. Perpaduan dua kebudayaan ini melahirkan struktur sosial, praktik keagamaan, dan ekspresi seni unik yang semuanya masih dirayakan di Bali hingga kini.
Perpaduan budaya tersebut tampak jelas dalam desain arsitektur Bali, tari-tarian tradisional, dan upacara keagamaan yang mencerminkan pengaruh antara kejayaan Majapahit dan jiwa asli masyarakat Bali. Galeri Abode Bali dengan bangga menampilkan kisah-kisah ini melalui pameran yang dikurasi dengan cermat, tidak hanya menceritakan sejarah masa lampau, tetapi juga menunjukkan bagaimana tradisi tersebut terus dijaga dan dihormati dalam kehidupan masyarakat Bali modern.
Abode Bali menghadirkan pengalaman unik melalui koleksi barang-barang antik peninggalan budaya Bali yang tertata rapi dan terawat dengan baik. Sebelum memasuki area utama galeri, wisatawan akan melewati toko seni-kerajinan yang sebagian terbuat dari barang bekas, lalu disambut dengan deretan wayang Bali yang memukau.