Kosmetik Tradisional Dayak Kayong yang Masih Bertahan
- https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dalam-pakaian-tradisional-3337613/
Budaya, VIVA Bali – Di tengah gempuran industri kosmetik modern yang penuh dengan klaim instan, masyarakat Dayak Kayong di Kalimantan Barat masih setia merawat kecantikan dengan cara alami. Sebuah penelitian etnobotani yang dilakukan oleh Leoni Clara Selvita Sari dan tim pada 2024 lalu mengungkapkan bahwa komunitas Dayak Kayong menggunakan 26 spesies tumbuhan dari 20 famili sebagai bahan kosmetik. Temuan ini bukan hanya menegaskan kekayaan hayati Kalimantan, tetapi juga memperlihatkan betapa eratnya hubungan antara alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak.
Daun, Buah, dan Getah
Menurut penelitian tersebut, bagian tanaman yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Selain mudah diperoleh, daun dianggap aman dan praktis untuk diolah. Buah, rimpang, hingga getah juga masuk dalam daftar favorit. Beberapa tanaman bahkan memiliki fidelity level tinggi, artinya digunakan secara konsisten oleh hampir semua informan, menandakan pentingnya peran tumbuhan tersebut dalam tradisi kosmetik lokal.
Lebih dari Sekadar Perawatan Tubuh
Kosmetik tradisional bagi masyarakat Dayak Kayong tidak hanya soal mempercantik diri. Ia juga punya makna simbolik dan sosial. Misalnya, penggunaan ramuan tertentu dipercaya dapat melindungi kulit saat bekerja di ladang, atau menjadi bagian dari ritual adat. Dengan demikian, kosmetik tradisional menyatukan fungsi praktis, kesehatan, dan budaya.
Kearifan Lokal
Penelitian ini juga mengingatkan kita bahwa di balik kemasan mewah kosmetik modern, ada warisan kearifan lokal yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pemanfaatan tumbuhan sekitar tidak hanya mempercantik, tapi juga melestarikan pengetahuan turun-temurun. Tantangannya adalah bagaimana menjaga praktik ini agar tetap relevan tanpa kehilangan nilai aslinya di tengah arus globalisasi.
Potensi Besar Dunia Modern
Dengan tren kosmetik alami yang kian meningkat, pengetahuan tradisional Dayak Kayong punya potensi untuk diangkat ke ranah yang lebih luas. Namun, tentu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai senyawa aktif, keamanan, dan standarisasi. Jika dilakukan dengan benar, tradisi ini bisa menjadi peluang ekonomi berbasis budaya sekaligus menjaga kelestarian hutan Kalimantan.
Kosmetik tradisional Dayak Kayong adalah bukti bahwa alam telah lama menyediakan solusi kecantikan yang sederhana, aman, dan penuh makna. Lebih dari sekadar perawatan diri, ia adalah cermin hubungan harmonis antara manusia dan lingkungannya.