Petirtaan Ken Dedes, Pemandian Bersejarah yang Menjadi Simbol Kesucian Putri Raja
- https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/petirtaan-ken-dedes-tempat-pemandian-putri-raja
Budaya, VIVA Bali –Jawa Timur memiliki destinasi wisata budaya dan sejarah yang sarat nilai filosofis, yaitu Petirtaan Ken Dedes. Terletak di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, situs ini dikenal pula dengan nama Petirtaan Watugede. Kolam pemandian kuno yang dibangun sekitar abad ke-13 ini menjadi salah satu peninggalan penting dari masa kejayaan Kerajaan Singosari. Suasananya yang sejuk, airnya yang jernih, serta dikelilingi pepohonan rindang menghadirkan pengalaman seakan kembali ke masa lampau ketika Ken Arok dan Ken Dedes mengawali sejarah kerajaan besar di Tanah Jawa (indonesiakaya.com).
Pembangunan Petirtaan Ken Dedes dilansir dari budaya-indonesia.org, difungsikan sebagai Kaputren, yakni tempat khusus bagi putri kerajaan untuk bermain, mandi, sekaligus menyucikan diri. Konon, pemandian ini menjadi saksi kisah asmara Ken Dedes, putri Tumapel yang terkenal akan kecantikannya hingga memikat Ken Arok. Dari sinilah lahir dinasti Singosari yang kelak berperan penting dalam sejarah Nusantara. Di area petirtaan, pengunjung dapat menemukan sumur kuno, palinggih (tempat pemujaan umat Hindu), serta arca berbentuk manusia berkepala kera yang berfungsi sebagai pancuran pengisi kolam.
Selain nilai sejarahnya, Petirtaan Ken Dedes juga memiliki keunikan arsitektur. Kolam pemandian ini masih dikelilingi susunan batu bata kuno dan relief sederhana khas peninggalan era Singosari. Air yang mengisi kolam bersumber langsung dari mata air pegunungan Arjuno yang tetap jernih dan tidak pernah kering meskipun musim kemarau panjang. Keaslian elemen arsitektur berpadu dengan kesegaran alam menjadikan tempat ini bukan hanya lokasi bersejarah, melainkan juga destinasi edukasi arkeologi yang menarik untuk generasi muda.
Lokasi Petirtaan Ken Dedes cukup strategis, hanya sekitar satu kilometer dari Candi Singosari dan dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi, ojek, atau bahkan dokar tradisional. Tiket masuk sangat terjangkau, yakni Rp6.000 untuk dewasa maupun anak-anak (traveloka.com). Arsitektur kolam yang masih menggunakan susunan batu bata kuno serta aliran air alami dari mata air Gunung Arjuno menjadikannya bukan hanya destinasi rekreasi, tetapi juga situs arkeologi penting.
Masyarakat setempat juga percaya bahwa air di Petirtaan Ken Dedes memiliki khasiat istimewa. Salah satu mitos yang berkembang adalah bahwa siapa saja yang berendam atau membasuh wajah dengan air pemandian ini akan mendapatkan berkah berupa awet muda. Keyakinan ini sudah diwariskan turun-temurun dan membuat Petirtaan Ken Dedes sering dikunjungi tidak hanya untuk wisata sejarah, tetapi juga sebagai sarana spiritual dan ritual pribadi. Walaupun kebenarannya bersifat mitos, banyak pengunjung tetap melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari pengalaman budaya yang tak terpisahkan dari situs bersejarah tersebut.
Hingga kini, Petirtaan Ken Dedes menjadi daya tarik wisata budaya dan spiritual di Kabupaten Malang. Selain dipercaya memiliki aura mistis yang menenangkan, pemandian ini juga melambangkan kesuburan dan kesucian. Sejumlah pengunjung datang untuk sekadar berendam, berziarah, hingga bermeditasi, meyakini bahwa airnya membawa berkah awet muda. Dengan atmosfer magis sekaligus sejarah yang kental, Petirtaan Ken Dedes menawarkan pengalaman wisata yang memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan jejak kejayaan Kerajaan Singosari.