Petik Laut Banyuwangi, Ritual Sakral Nelayan yang Menyatukan Syukur, Laut, dan Budaya

Suasana Tradisi Petik Laut.
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/C2ci8kZvX6M/?igsh=MXRmcmhwYXVjeW5veg==

Budaya, VIVA BaliPetik Laut Banyuwangi adalah tradisi tahunan masyarakat pesisir, khususnya di Kecamatan Muncar. Upacara adat yang berlangsung setiap pertengahan bulan Suro ini merupakan ungkapan syukur atas rezeki laut sekaligus permohonan keselamatan bagi para nelayan. Prosesi ini menjadi ikon budaya maritim Banyuwangi yang telah bertahan lebih dari 90 tahun.

Tradisi Petik Laut diyakini bermula pada 1927. Sejarahnya berkaitan dengan Sayyid Yusuf, tokoh pelopor yang mengajak masyarakat bersedekah kepada laut di masa paceklik. Berkat keyakinan dan doa bersama, hasil tangkapan nelayan kembali melimpah, sehingga ritual ini terus dilestarikan turun-temurun.

Prosesi Ritual Petik Laut

Petik Laut berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian acara sakral dan meriah:

1. Hari Pertama: Dimulai dengan pengajian, pembacaan Yasin, dan tahlil di masjid sebagai  permohonan keberkahan.

2. Hari Kedua: Kegiatan spiritual berlanjut dengan khataman Al-Qur’an dan doa bersama.