Ngayah, Spirit Gotong Royong Ala Umat Hindu di Bali

Kegiatan ngayah untuk persiapan upacara keagamaan
Sumber :
  • http://bali.kemenkum.go.id

Sementara itu, dilansir dari laman Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI, makna ngayah jauh dari dimensi ekonomi. Ngayah adalah aktivitas nirlaba, dilakukan tanpa pamrih. ngayah selalu hadir dalam bentuk kerja, tetapi yang membedakannya adalah spirit yang melandasi.

Ngayah dibangun di atas semangat kolektivitas sosial, ketulusikhlasan kultural, dan bhakti religius. Dalam teks klasik Arjuna Wiwaha, Mpu Kanwa menegaskan bahwa kebahagiaan lahir dan batin hanya bisa dicapai bila manusia berpegang pada rasa, agama, dan buddhi. Ajaran itu selaras dengan filosofi ngayah yakni kerja yang lahir dari bhakti, pengabdian yang bebas dari pamrih, dan pengorbanan yang membawa kebahagiaan bersama.

Ngayah Sebagai Yadnya

Lebih jauh, menurut PHDI, ngayah dimaknai sebagai pengejawantahan lima yadnya atau Panca Yadnya dalam ajaran Hindu. Sebelumnya, yadnya merupakan korban suci yang dipersembahkan dengan tulus iklas.

Ngayah di pura merupakan wujud Dewa Yadnya, ngayah untuk sesama adalah Manusa Yadnya, merawat orang tua dan leluhur adalah Pitra Yadnya, menghormati guru dan orang suci adalah Rsi Yadnya, sementara menjaga lingkungan adalah bentuk Bhuta Yadnya.

Ngayah tidak hanya soal membantu pekerjaan adat atau keagamaan, melainkan juga cara hidup yang menegaskan pengabdian tanpa pamrih kepada Tuhan, sesama, dan alam semesta.