Wisata ke Lokananta: Studio Musik Legendaris yang Disulap Jadi Tempat Hits di Solo
- https://lokanantabloc.com/articles/kiprah-keroncong-dan-lokananta-di-surakarta
Wisata, VIVA Bali – Didirikan pada tahun 1956 di Kota Solo, Lokananta merupakan studio rekaman pertama sekaligus terbesar di Indonesia. Tempat bersejarah ini pernah menjadi pusat kejayaan industri musik nasional, terutama pada era 1970 hingga 1980-an. Dari sinilah lahir karya-karya abadi para maestro seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, hingga Sam Saimun. Awalnya, Lokananta dibangun untuk merekam materi siaran milik Radio Republik Indonesia (RRI) dalam format piringan hitam sebuah teknologi rekaman paling mutakhir pada masanya.
Setelah sempat meredup akibat laju perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta mengalami masa vakum pada era 1990-an dan sempat terbengkalai tanpa aktivitas berarti. Namun kini, wajah lama Lokananta telah berubah total. Lewat proses revitalisasi, studio musik legendaris ini kembali dibuka untuk publik dan bertransformasi menjadi museum musik yang memamerkan sejarah panjang industri rekaman Indonesia. Tak hanya itu, Lokananta juga ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, dan kini aktif difungsikan sebagai pusat kreativitas bagi musisi, seniman, serta pelaku UMKM lokal. Tempat ini menjadi simbol bahwa warisan budaya bisa hidup kembali dengan sentuhan inovasi.
Lokananta menyimpan lebih dari 53 ribu keping piringan hitam yang menjadi bagian dari koleksi bersejarah dan tidak diperjualbelikan. Untuk menjaga warisan ini tetap lestari, proses digitalisasi terus dilakukan agar konten audio langka tersebut bisa dinikmati oleh generasi masa kini. Sejak awal berdirinya, Lokananta memang fokus pada produksi dan duplikasi piringan hitam, sebelum akhirnya berkembang memproduksi kaset audio. Tak hanya musik, Lokananta juga menyimpan arsip pidato kenegaraan Presiden Soekarno, menjadikannya salah satu pusat dokumentasi sejarah suara paling penting di Indonesia. Pada masa jayanya, Lokananta aktif merekam berbagai jenis musik tradisional seperti lagu daerah, gending karawitan, dan keroncong, yang kini menjadi bagian dari kekayaan budaya yang terus dilestarikan.
Selain dikenal sebagai studio rekaman musik legendaris, Lokananta juga menjadi gudang berharga bagi rekaman audio seni pertunjukan tradisional Indonesia. Di sini tersimpan berbagai kisah seperti Jaka Tingkir Tundung, Ande-Ande Lumut, serta pertunjukan dari maestro seperti dalang Ki Nartosabdo dan pelawak legendaris Basiyo. Koleksi ini mencerminkan kekayaan budaya Jawa yang didokumentasikan secara audio sejak puluhan tahun lalu.
Bagi Anda yang ingin merasakan langsung atmosfer bersejarah Lokananta, tempat ini bisa dikunjungi pada hari dan jam kerja. Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani No. 387, Surakarta, Jawa Tengah, hanya sekitar 2 kilometer dari Stasiun Purwosari Solo sangat mudah dijangkau bagi wisatawan yang sedang menjelajahi Kota Solo.