Petualangan Blue Fire Kawah Ijen, Trekking Malam dengan Aroma Belerang dan Danau Toska di Banyuwangi

Blue Fire Ijen, wisata adrenalin dengan aroma belerang
Sumber :
  • https://www.tripadvisor.com/AttractionProductReview-g317103-d15766713-Kawah_Ijen_Midnight_Blue_Flame_Tour_Package-Banyuwangi_East_Java_Java.html

Wisata, VIVA Bali –Secara geografis, kawasan Kawah Ijen masuk dalam tiga wilayah kabupaten di Jawa Timur, yaitu Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Meski demikian, pintu utama untuk masuk ke lokasi Kawah Ijen berada di Paltuding, Banyuwangi. Bagi wisatawan yang tidak ingin bermalam di gunung tapi ingin menyaksikan fenomena blue fire, kawasan Kalipuro menjadi pilihan lain untuk bermalam. Awalnya dikenal sebagai sumber belerang sejak era kolonial, Kawah Ijen kini dikembangkan menjadi objek wisata petualangan yang memadukan geologi, edukasi, dan keindahan alam (indonesiakaya.com).

Virgin Beach Karangasem, Wisata Tersembunyi Pantai Putih di Ujung Bali Timur

Pembentukan fenomena blue fire Kawah Ijen ini dilansir dari nahwatour.com, dilatarbelakangi oleh aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang masih aktif, dengan riwayat letusan sebanyak empat kali, yaitu pada 1796, 1817, 1913, dan terakhir pada 1936. Secara alamiah, semua gunung api mengandung gas sulfur atau belerang. Ketika suhunya mencapai 360 derajat Celsius, belerang bersinggungan dengan udara. Kawah Ijen memancarkan pendaran biru karena gas belerang dengan intensitas tinggi, tekanan tinggi, dan suhu mencapai 600 derajat Celsius. Lava panas memantik oksigen yang membakar belerang, sehingga api berwarna biru, bukan oranye atau merah. Terbakarnya belerang keluar dalam jumlah banyak dan mengalir melewati bebatuan, tampak seperti aliran lava biru.

Gunung Ijen telah lama menjadi sumber pendapatan bagi warga sekitar karena menghasilkan belerang hingga berjuta-juta meter kubik setiap tahunnya. Dikelola oleh pengelola Taman Wisata Alam Kawah Ijen, kawasan ini masih menjadi situs wisata populer dengan pengunjung dari dalam dan luar negeri. Pengelola menargetkan peningkatan fasilitas keselamatan dan akses, termasuk jalur trekking alternatif dan pos pengamatan. Dari Kalipuro menuju Paltuding menghabiskan waktu sekitar satu jam perjalanan atau menempuh jarak sekitar 35 km. Dengan estimasi waktu trekking dari Paltuding menuju Kawah Ijen sekitar dua jam, wisatawan harus memulai perjalanan dari Kalipuro sekitar pukul 01.30 dini hari untuk menyaksikan blue fire.

Africa Van Java, Taman Nasional Baluran yang Menawarkan Pesona Sabana Afrika di Jawa Timur

Hingga saat ini, sejumlah elemen wisata telah terbentuk di Kawah Ijen, antara lain: trek pendakian tiga km dari Paltuding dengan jalur hutan berliku, dua km tanah berdebu, dan satu km bebatuan terjal sempit; fenomena blue fire biru terang di malam hari akibat penguapan belerang, dengan aroma menyengat di tiga km terakhir; pemandangan danau asam hijau toska saat fajar dengan kedalaman hingga 200 meter dan luas 5.466 hektar; serta aktivitas penambangan belerang tradisional oleh warga sekitar. Selain itu, akan dibangun pos istirahat dan edukasi geologi yang akan menambah daya tarik wisata baru di Banyuwangi (indonesiakaya.com).

Blue fire Kawah Ijen menawarkan pengalaman wisata yang menggabungkan adrenalin trekking malam hari dengan edukasi geologi dan sunrise di danau toska melalui fenomena belerang biru. Dilansir dari indonesiajuara.asia, pengalaman terbaik saat mengunjungi Kawah Ijen adalah musim kemarau antara bulan Mei hingga Oktober, karena cuaca cenderung cerah, jalur pendakian lebih kering, dan peluang untuk melihat fenomena blue fire maupun sunrise jadi lebih besar. Selain itu, visibilitas di puncak biasanya lebih baik dibanding musim hujan. Kalau pun hanya bisa datang saat musim hujan, tetap ada kemungkinan untuk mendaki, asalkan kondisi cuaca cukup aman.

Pantai Plengkung Banyuwangi, Surga Surfing Dunia dengan Ombak Terbaik Kedua di Dunia