6 Hewan Ini Mampu Hidup di Lingkungan Ekstrim
- Sumber: nws.ams3.cdn.digitaloceanspaces.com
Satwa, VIVA Bali –Alam telah membekali hewan ini dengan adaptasi luar biasa untuk bertahan hidup. Dari gurun yang panas hingga kutub yang dingin membeku, beberapa hewan telah berevolusi untuk berkembang biak.
Inilah enam spesies hewan yang memiliki kemampuan adaptasi yang memukau di lingkungan ekstrim.
1. Penguin Kaisar
Penguin Kaisar
- Sumber: naturalworldsafaris.com
Burung yang tidak bisa terbang ini mampu bertahan hidup di musim dingin benua Antartika yang brutal di mana suhu turun hingga minus 40 derajat Celcius.
Selama musim kawin, mereka berkumpul dalam koloni besar untuk mendapatkan kehangatan. Kelangsungan hidup mereka sangat bergantung pada kehidupan berkelompok.
2. Unta
Unta
- Sumber: www.thoughtco.com
Hewan ini dijuluki ‘kapal gurun’. Unta mampu bertahan pada suhu hingga 49 derajat Celcius dan dapat bertahan hidup lebih dari seminggu tanpa air.
Punuknya menyimpan lemak yang dapat diubah menjadi energi dan kelembaban.
Sehingga energi dan kelembaban ini bisa membantu unta untuk bertahan dalam kondisi kekurangan makanan dan air yang panjang.
3. Tardigrada
Tardigrada
- Sumber: www.treehugger.com
Dikenal sebagai beruang air, tardigrada adalah hewan paling kecil yang mampu hidup di keadaan di luar nalar.
Tardigrada yang merupakan hewan mikroskopis dapat bertahan terhadap panas ekstrem, dingin yang membekukan, radiasi, dan bahkan ruang hampa.
4. Rubah Arktik
Rubah Arktik
- Sumber: arcticgenomics.org
Sesuai namanya, rubah Arktik ada di seluruh Kutub Utara. Rubah ini memiliki bulu tebal yang berubah sesuai musim.
Bulu tebalnya akan berubah menjadi coklat saat musim panas dan menjadi putih di saat musim dingin. Perubahan warna bulu ini bertujuan untuk kamuflase.
Kemudian, rubah kutub ini memiliki tubuh yang mungil. Dengan tubuh seperti ini, maka rubah kutub bisa meminimalisir kehilangan panas tubuh.
5. Cacing Tabung
Cacing Tabung
- Sumber: earth.com
Cacing ini hidup di kawasan dekat ventilasi hidrotermal (Retakan Bumi yang mengeluarkan panas bumi di dalam laut). Cacing tabung tumbuh subur tanpa sinar matahari.
Ventilasi ini melepaskan air di atas 370 derajat Celcius oleh magma Bumi, tetapi area di sekitarnya tetap dapat bertahan hidup.
Cacing tabung mengandalkan bakteri internal untuk mengubah bahan kimia ventilasi menjadi energi melalui kemosintesis, strategi bertahan hidup yang langka.
6. Kepiting Yeti
Kepiting Yeti
- Sumber: reddit.com
Kepiting Yeti, juga disebut Kiwa hirsuta, biasanya ditemukan di dekat lubang hidrotermal pada kedalaman 2.200 meter di Samudra Pasifik.
Mereka hidup dalam kegelapan total dan suhu ekstrem hingga 77 derajat Fahrenheit.
Uniknya, kepiting ini membudidayakan bakteri pada capit berbulu mereka sebagai sumber makanan.