Wisata Zero Visual Pengalaman Bali Hanya dengan Sentuhan, Suara, dan Aroma
- https://disparda.baliprov.go.id/wp-content/uploads/2020/04/uluwatu2.jpg
Di Desa Singaraja, proses pembuatan tenun ikat memungkinkan peserta mengenal tekstur benang, percepatan alat tenun tradisional, serta suhu hangat kain yang baru selesai dijahit. Pendampingan langsung oleh pengrajin memberi kesempatan memahami warisan budaya lewat indera peraba.
3. Pemberdayaan Tunanetra di Kuta
Penelitian Waruwu & Adhi (2019) mencatat pemberdayaan tunanetra sebagai pemandu sentuhan (cleaning service, operator CCTV) di objek wisata Kuta, namun masih minim program khusus wisata tactile bagi penyandang netra.
Elemen Suara, Harmoni Alam dan Tradisi
1. Alunan Gamelan dan Joged Bumbung
Gamelan gambuh atau joged bumbung (angklung bambu) di Desa Tenganan memproduksi resonansi suara bambu yang hangat. Wisatawan dapat ‘menyentuh’ irama melalui nyala getaran bambu, merasakan denyut nada yang menggugah emosi.
2. Suara Alam
Gemericik air terjun Tegenungan, desiran angin di Hutan Monyet Sangeh, hingga deru ombak di Pantai Sanur membentuk soundscape alami yang mampu menenangkan pikiran. Studi di area rekreasi hutan di Taiwan menunjukkan efek restoratif dan kepuasan pengunjung sangat dipengaruhi oleh stimulasi auditif di alam.