5 Destinasi Wisata Budaya Desa Adat di Bali selain Desa Penglipuran
- https://theworldtravelguy.com/
Wisata, VIVA Bali – Bagi kamu pencinta wisata budaya, desa adat tentu memiliki daya tarik untuk dikunjungi terlebih jika kamu sedang berlibur ke Bali. Bali tidak hanya terkenal akan wisata alamnya, tetapi juga wisata budaya salah satunya adalah desa adat. Kamu mungkin pernah mendengar tentang Desa Penglipuran yang sangat terkenal dan mendapat nominasi sebagai desa terbersih pada tahun 2016. Tetapi, apakah wisata budaya desa adat di Bali hanya Penglipuran saja? Simak beberapa destinasi wisata desa adat di Bali yang menarik untuk dikunjungi para pencinta wisata budaya!
1. Desa Trunyan
Tertarik untuk melihat jajaran tengkorak asli serta ritual pemakaman orang Bali Aga yang berbeda dengan orang Bali pada umumnya? Desa Trunyan cocok untuk kamu kunjungi. Desa adat yang terletak di tepi Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ini merupakan salah satu desa tertua di Pulau Dewata. Di Desa Trunyan, mayat tidak dibakar melalui ritual Ngaben seperti masyarakat Bali pada umumnya. Di sini mayat di “kubur angin” yakni dibiarkan membusuk di atas tanah yang terbuka. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan karena sudah menjadi tradisi turun temurun sejak berabad-abad yang lalu. Jika kamu tertarik untuk melihat dan berfoto bersama jajaran tengkorak asli, kamu bisa segera mengunjungi Desa Trunyan!
2. Desa Tenganan
Terletak di Kabupaten Karangasem, Desa Tenganan menyuguhkan pemandangan deretan rumah adat yang masih dipertahankan hingga kini. Masyarakat Desa Tenganan memiliki aturan adat yang sangat kuat yang disebut awig-awig. Aturan tersebut lah yang membuat rumah adat di Tenganan masih sangat terjaga, lingkungannya pun masih terasa asri dan menenangkan. Di sana, kamu juga dapat melihat pembuatan kain geringsing yang hanya diproduksi di Tenganan. Selain itu, untuk masuk ke sini tidak dipungut biaya, lho.
3. Desa Cempaga
Ingin melihat seni pertunjukan tari khas suku Bali? Di Desa Cempaga yang terletak di Kabupaten Buleleng ini, kamu bisa melihat pertunjukan tari pendet, tari rejang, dan tari baris. Biasanya tarian ini akan dilakukan di Pura Desa Cempaga. Desa Cempaga merupakan salah satu destinasi wisata yang sedang diangkat oleh pemerintah setempat. Jadi, bisa kamu kunjungi sekaligus membantu mengangkat budaya setempat!
4. Desa Tigawasa
Masih terletak di Kabupaten Buleleng, Desa Tigawasa termasuk satu dari tiga destinasi wisata yang sedang diangkat oleh pemerintah Kabupaten Buleleng. Salah satu keunikan dari desa adat ini adalah tidak dilakukannya Upacara Ngaben atau upacara pembakaran mayat. Melainkan mayat akan dibungkus dengan kain batik lalu dikubur di pemakaman. Desa Tigawasa menyuguhkan pemandangan perkebunan dan sawah yang masih asri. Kamu juga bisa menikmati secangkir kopi robusta yang dipetik langsung dari kebun petani lokal sambil menikmati keasrian alam sekitar.
5. Desa Sidatapa
Desa Sidatapa yang juga terletak di Kabupaten Buleleng merupakan salah satu desa tertua, lho. Di desa ini kamu bisa melihat rumah adat kuno yang menarik karena posisi bangunannya yang membelakangi jalan. Rumah adat ini bernama Bale Gajah Tumpang Salu yang sudah ada sejak tahun 785 Masehi. Tak jauh dari desa, kamu bisa menikmati wisata Air Terjun Mampah yang terletak di tengah hutan yang sangat asri.
Jadi, gak cuma Desa Penglipuran saja kan yang bisa dikunjungi para pencinta wisata budaya. Masih banyak lho desa adat lainnya yang menarik untuk kamu kunjungi ketika berwisata ke Bali. Mau melihat ritual pemakaman orang Bali yang berbeda dari orang Bali pada umumnya? Kamu bisa mengunjungi Desa Trunyan. Mau lihat pertunjukan tarian Bali? Kamu bisa mengunjungi Desa Cempaga. Ingin melihat deretan rumah adat yang masih lestari lengkap dengan pemandangan alamnya yang bagus? Desa Tenganan, Desa Tigawasa, dan Desa Sidatapa cocok untuk kamu jelajahi.