Keuangan Syariah NTB Tumbuh, OJK Gelar Syariah Financial Fair
- https://www.antaranews.com/berita/5153265/ojk-tingkatkan-literasi-keuangan-syariah-di-mataram
Mataram, VIVA Bali – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong peningkatan literasi, inklusi, serta percepatan industri keuangan syariah melalui penyelenggaraan Syariah Financial Fair yang berlangsung pada 3–4 Oktober 2025 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kinerja industri keuangan syariah di NTB per Agustus 2025 menunjukkan perkembangan signifikan. Total aset perbankan syariah tercatat Rp24,85 triliun atau tumbuh 11,02 persen secara tahunan," kata Kepala OJK NTB, Rudi Sulistyo di Mataram, Sabtu, 4 Oktober 2025. Seperti yang dilansir dari antaranews.com.
Dana pihak ketiga mencapai Rp16,66 triliun dengan pertumbuhan 9,06 persen, sementara pembiayaan perbankan syariah tercatat Rp18,23 triliun, di mana 86,79 persen diantaranya tersalurkan untuk pembiayaan konsumtif.
Pada sektor non-perbankan, Rudi menyebut perusahaan pembiayaan juga mengalami peningkatan 4,64 persen, yang menandakan semakin kuatnya potensi keuangan syariah di NTB.
Dalam ajang Syariah Financial Fair di Lombok Epicentrum Mall Mataram, OJK melibatkan 17 pelaku usaha jasa keuangan syariah serta dua lembaga lain, dengan total 20 gerai inklusi yang dibuka untuk masyarakat.
Selama dua hari, pengunjung disajikan berbagai kegiatan mulai dari pameran produk syariah, gelar wicara tentang edukasi keuangan syariah, lomba mewarnai, fashion show anak, hingga peragaan busana kerja syariah.
"Ajang itu menjadi wadah interaktif yang memperkenalkan produk-produk keuangan syariah yang semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat," ujar Rudi.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi platform kolaborasi lintas sektor antara perbankan, lembaga pembiayaan, teknologi finansial syariah, UMKM, hingga industri halal. Kolaborasi ini diyakini mampu membangun ekosistem keuangan syariah yang lebih dinamis, inovatif, dan berkelanjutan.
"Penguatan transaksi keuangan syariah secara digital, transparan dan beretika sangat penting agar masyarakat NTB dapat memanfaatkan layanan keuangan dengan lebih aman dan nyaman sesuai prinsip syariah," ujar Rudi.
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal, menekankan bahwa keuangan syariah berperan besar dalam memberikan kepastian bagi pelaku usaha, khususnya di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.
Pendapatnya, perubahan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dapat secara langsung mempengaruhi kondisi pasar keuangan dunia.
"Di tengah-tengah kondisi global yang semakin penuh ketidakpastian, satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Di sinilah keuangan syariah memiliki arti penting, karena memberikan kepastian bagi banyak pengusaha," pungkas Iqbal.