Terpilih Aklamasi, Siapa Sebenarnya Sosok Mardiono Sang Ketum PPP?
- https://m.antaranews.com/berita/3115613/pertaruhan-mardiono-untuk-menyelamatkan-ppp
Jakarta, VIVA Bali –Muhammad Mardiono kembali dipercaya memimpin PPP. Lewat Muktamar X di Ancol, ia ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum, menegaskan kiprah dan pengaruhnya di kancah politik nasional.
Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, resmi menetapkan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum.
Mardiono terpilih lewat aklamasi setelah mayoritas Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sepakat memberikan mandat kepadanya.
Keputusan tersebut sekaligus mengakhiri dinamika panjang yang sempat diwarnai ketegangan internal.
Bagi sebagian masyarakat, nama Mardiono mungkin terdengar asing.
Namun di kalangan elite PPP, sosoknya bukanlah pendatang baru.
Melansir dari website PPP, Mardiono sudah lama berkecimpung di partai berlambang Kabah ini, bahkan pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum sejak 5 September 2022.
Karier politik Mardiono di PPP cukup panjang, pernah menduduki posisi Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten.
Bahkan, pada 2017, PPP sempat mengusulkan namanya untuk maju sebagai calon gubernur Banten, meski akhirnya ia menolak tawaran tersebut.
Selain di internal partai, Mardiono juga sempat dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019–2022.
Kini, di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ia kembali mendapat amanah sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Ketahanan Pangan.
Pengalaman panjang itulah yang membuat Mardiono kerap disebut sebagai figur yang punya kapasitas, baik di dunia politik maupun pemerintahan.
Sebelum dikenal di panggung politik, Mardiono lebih dulu membangun nama di dunia usaha.
Berdasarkan laporan Viva.co.id dan data yang tercantum dalam situs resmi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), ia merupakan CEO sekaligus pemilik sejumlah perusahaan.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Walle Jasa Pratama, PT Albantani Cipta Niaga, PT Bahari Caraka Sarana, PT Serang Asri Hotel, PT Cipta Niaga Internasional, dan PT Buana Centra Swakarsa (BCS).
Tak berhenti di situ, ia juga mengembangkan sektor keuangan syariah melalui PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Muámalah yang beroperasi di wilayah Cilegon, Serang, dan Tangerang.
Perannya di dunia bisnis semakin diperkuat dengan kiprahnya di Kamar Dagang dan Industri (Kadin).
Mardiono pernah menjabat sebagai Ketua Kadin Provinsi Banten bidang Industri dan Perdagangan (2002–2007) dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Banten (2007–2017).
Jika melihat latar belakangnya, Muhammad Mardiono lahir di Yogyakarta pada 11 Juli 1957.
Masa kecil dan pendidikannya banyak dihabiskan di Yogyakarta serta Magelang.
Mardiono menempuh pendidikan dasar di Yogyakarta, sementara sekolah menengah pertama dan atas diselesaikan di Magelang.
Meski catatan tentang pendidikan tinggi Mardiono tidak banyak terpublikasi, kiprahnya di dunia usaha dan politik membuktikan kapasitasnya dalam memimpin.
Dengan terpilihnya kembali Mardiono sebagai Ketua Umum, PPP dihadapkan pada pekerjaan besar untuk memperkuat konsolidasi internal dan mengembalikan soliditas partai.
Muktamar X yang sempat diwarnai keributan akhirnya melahirkan keputusan aklamasi, tanda mayoritas kader menginginkan stabilitas dan kepemimpinan tunggal yang jelas.
Sosok Mardiono kini menjadi harapan baru, berbekal pengalaman sebagai pengusaha, politisi, dan pejabat negara, diyakini mampu membawa PPP tetap relevan di tengah ketatnya persaingan politik nasional.
Keputusan aklamasi ini bukan hanya tentang siapa yang memimpin, tetapi juga simbol kepercayaan mayoritas kader terhadap seorang tokoh yang dianggap mampu merajut kembali tenun persatuan di tubuh partai.