Jaga Warisan Leluhur, Pemkab Buleleng Latih Guru SMP Kembangkan Olahraga Tradisional

Buleleng Gelar Workshop Olahraga Tradisional
Sumber :
  • https://bulelengkab.go.id/informasi/detail/berita/58_hidupkan-warisan-budaya-buleleng-gelar-workshop-olahraga-tradisional

Buleleng, VIVA BaliPemerintah Kabupaten Buleleng, melalui Dinas Kebudayaan, menggelar Workshop Olahraga Tradisional Menuju Jantra Tradisi Bali 2026.

Perkuat Pilar Sosial, Karang Taruna Buleleng Gelar Bulan Bakti dengan Aksi Jaga Lingkungan

Kegiatan yang menyasar guru-guru SMP negeri dan swasta ini bertujuan memperkuat peran pendidik dalam pelestarian dan pengembangan olahraga tradisional di sekolah.

Menurut informasi yang dikutip dari laman bulelengkab.go.id, latihan ini dilaksanakan di Gedung GOR Undiksha Jinengdalem, bekerja sama dengan Fakultas Olahraga dan Kesehatan (FOK) Undiksha Singaraja pada Jumat, 26 September 2025.

World Clean Up Day, Pasar Buleleng Lebih Bersih dan Nyaman

Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng, I Nyoman Wisandika, yang sekaligus membuka acara, menjelaskan bahwa Jantra Tradisi Bali adalah kegiatan apresiasi budaya yang berlandaskan pada Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020.

Menurutnya, Jantra Tradisi Bali bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi sarana untuk menghidupkan kembali permainan rakyat dan olahraga tradisional agar dicintai generasi muda.

Antisipasi Gempa dan Tsunami, BPBD Buleleng Intensifkan Latihan di Desa Pengastulan

“Melalui Jantra Tradisi Bali, kita ingin menghidupkan kembali warisan budaya olahraga tradisional agar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari generasi muda,” ujar Kadis Wisandika.

Dirinya juga menekankan bahwa olahraga tradisional memiliki nilai penting yang melampaui kebugaran jasmani, yakni melatih sportivitas, tanggung jawab, dan mengajarkan nilai-nilai budi pekerti.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas guru dalam mengembangkan kurikulum olahraga tradisional.

Ketut Widi Trisnawati, guru dari SMPN 1 Atap Sukasada, menyampaikan bahwa pelatihan yang diikutinya sangat bermanfaat untuk memacu semangat siswa dan mengingatkan kembali keindahan permainan tradisional yang terancam punah.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk memacu semangat anak-anak, sekaligus mengingatkan kembali betapa indahnya permainan tradisional. Jika tidak dilestarikan, permainan ini bisa punah,” ucapnya.

Ia berencana memperkenalkan permainan tersebut melalui media video sebelum mengajak siswa mempraktikkan langsung, dengan harapan dapat menumbuhkan kecintaan jangka panjang terhadap budaya bangsa.