Jepang Krisis Populasi, Jumlah Warga Negara Turun 898 Ribu Jiwa
- https://unsplash.com/photos/group-of-person-on-street-Hhcn6yy3Uo8
Jepang, VIVA Bali –Jepang terus dilanda gelombang krisis populasi warga negara. Berdasarkan data resmi terbaru, jumlah warga Jepang per Oktober 2024 turun menjadi 120,3 juta jiwa.
Data resmi yang dirilis Kementerian Dalam Negeri (15/4) yang dilansir dari laman www.dw.com menunjukkan jumlah warga negara Jepang mengalami penurunan sebanyak 898.000 jiwa dibanding tahun sebelumnya.
Jika dihitung bersama penduduk asing, total populasi Jepang saat ini berada di angka 123,8 juta jiwa atau turun 550.000 jiwa dari tahun lalu. Ini merupakan penurunan populasi keseluruhan selama 14 tahun berturut-turut.
Penyebab utama penurunan penduduk Jepang adalah angka kelahiran yang sangat rendah. Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama karena jumlah tenaga kerja di Jepang menurun dan konsumen pun semakin sedikit.
Dari 47 prefektur di Jepang, hanya Tokyo dan Saitama yang mengalami pertumbuhan populasi. Di luar itu, 45 prefektur mencatat penurunan jumlah penduduk, dengan Prefektur Akita di utara Pulau Honshu mengalami penurunan paling tajam.
Populasi Jepang memuncak pada 2008, dan sejak saat itu terus menurun akibat rendahnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup.