Gubernur NTT Minta Bantuan Helikopter BNPB untuk Jangkau 10 Desa Terisolir

Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena
Sumber :
  • https://www.antaranews.com/berita/5098637/gubernur-ntt-minta-bnpb-kirim-helikopter-jangkau-desa-terisolir-banjir

Kupang, VIVA Bali – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena meminta bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna menjangkau 10 desa terisolir akibat banjir bandang di Kecamatan Maupongo, Kabupaten Nagekeo, NTT.

PAUD Gratis di Kalibukbuk Wujudkan Generasi Cerdas Sejak Golden Age

“Saya sudah telepon ke BNPB pusat untuk bantu helikopter, karena kita tidak bisa masuk kalau tanpa helikopter, karena kurang lebih empat kilo sampai titik terakhir pergerakan melalui jalan sama sekali tidak bisa,” ujar Gubernur NTT Melki Laka Lena di Kupang. Rabu 10 September 2025.

Permintaan tersebut disampaikan sehubungan dengan penanganan dampak banjir bandang yang menewaskan tiga orang, menyebabkan empat warga hilang, dan dua lainnya mengalami luka-luka.

TNI, Polri, dan ASN Kompak Bersihkan Sisa Banjir Denpasar, Pulihkan Akses Warga

Lebih lanjut, Melki Laka Lena menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT sudah menyalurkan bantuan logistik sejak Selasa 9 September 2025, dan bantuan itu tiba sehari kemudian untuk disalurkan ke desa-desa terdampak.

Selain itu, Gubernur NTT menambahkan jika semula hanya empat hingga lima desa yang terisolir, namun hasil peninjauan terbaru menunjukkan jumlahnya meningkat menjadi 10 desa.

Kemenkopolkam Gelar Bimtek Keamanan dan Literasi Digital di NTB, Tekankan Pentingnya Perlindungan Data

“Namun sayangnya sulit dijangkau, karena semua akses tertutup dan jalan putus, sehingga kita memang butuhkan dukungan helikopter,” kata Gubernur Nusa Tenggara Timur, dilansir dari antaranews.com.

Selain menimbulkan banjir, bencana itu juga mengakibatkan longsor yang merusak dua jembatan di wilayah tersebut.

Kepala BPBD NTT Semuel Halundaka menuturkan bahwa pencarian terhadap empat orang hilang masih terus dilakukan.

“Sampai hari ini kami belum bisa mendapatkan informasi yang pasti, karena banyak sarana prasarana yang tidak bisa dijangkau. Listrik dan komunikasi juga terputus,” ujar Kepala BPDD NTT, Samuel Halundaka.

Hingga kini, tim gabungan masih berupaya menembus wilayah terdampak banjir untuk melanjutkan proses pencarian dan pendataan kerusakan.