SMAN 1 Gerung dan Wali Murid Tegaskan Tidak Ada Pungutan Dana Perpisahan

Kepala SMAN 1 Gerung, M. Ridwan Helmy, saat memberikan klarifikasi.
Sumber :
  • Moh. Helmi/ VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali – Menanggapi Surat Nomor 097/LSMNCW/VII/2025 dari Lembaga Swadaya Masyarakat NCW terkait dugaan pungutan liar dana perpisahan di SMAN 1 Gerung, pihak sekolah menegaskan bahwa seluruh informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan.

Parade MotoGP 2025, 12 Pembalap Top Ramaikan Kota Mataram

Kepala SMAN 1 Gerung, M. Ridwan Helmy, dengan tegas menyampaikan, “Tidak benar sekolah mengadakan acara perpisahan bagi siswa kelas XII, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Tidak benar pula sekolah membebani orang tua atau wali murid dengan pungutan dana perpisahan. Sama sekali itu tidak ada,” ujarnya kepada Bali.viva.co.id saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 3 September 2025.

Ia menambahkan, “Sekolah tidak pernah meminta atau mengakomodir, baik secara tertulis maupun lisan, terkait dana perpisahan dalam bentuk apapun, baik tunai maupun cicilan tabungan. Jadi, tuduhan bahwa ada pungutan sebesar Rp480.000 jelas tidak benar.

SPPG Mako Brimob Polda NTB Hadirkan MBG Perdana untuk Siswa di Ampenan

Sebagai klarifikasi, pihak sekolah menjelaskan bahwa kegiatan yang dilaksanakan pada 10 Mei 2025 hanyalah acara pelepasan sederhana. “Kami hanya mengundang siswa, komite sekolah, serta unsur muspika. Acara itu sederhana, berbeda dengan perpisahan besar pada umumnya. Kami sengaja menekankan agar siswa cukup mengenakan batik dan celana hitam. Untuk siswa putri, kami larang penggunaan kebaya,

karena itu berpotensi membebani orang tua jika harus menyewa,” tutur M. Ridwan Helmy.

MIO NTB Hidupkan Semangat Olahraga Ramah Lingkungan Bersama Sejumlah Wartawan

Menurutnya, setelah acara pelepasan tersebut, secara kelembagaan tanggung jawab sekolah terhadap siswa sudah selesai. “Apabila ada kegiatan pribadi yang dilakukan oleh siswa di luar sekolah, itu murni inisiatif mereka, bukan tanggung jawab sekolah. Jadi sekali lagi, tuduhan adanya pungutan Rp480.000 sama sekali tidak benar,” tegasnya.

Untuk menghindari kesalahpahaman, pihak sekolah segera menerbitkan surat edaran resmi. “Kami sudah menegaskan melalui surat edaran kepada seluruh orang tua, bahwa sekolah tidak pernah meminta atau menggalang dana perpisahan dalam bentuk apapun. Surat edaran ini juga sudah kami sampaikan melalui grup WhatsApp wali murid, agar tidak ada lagi misinformasi yang beredar,” jelasnya.

Pihak sekolah berharap klarifikasi ini menjadi penegasan yang menutup spekulasi liar di masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa isu pungutan liar dana perpisahan di SMAN 1 Gerung adalah tidak benar. Klarifikasi ini kami sampaikan untuk menjaga kepercayaan orang tua, siswa, serta masyarakat terhadap lembaga pendidikan,” pungkas M. Ridwan Helmy.

Sementara itu, salah seorang wali murid, Erwin S. Atmajaya, turut memberikan kesaksian. Ia menuturkan, “Saya sebagai wali murid kelas 3 bisa memastikan, sejak anak-anak ujian di bulan Mei 2025, tidak pernah ada arahan atau permintaan untuk mengeluarkan biaya perpisahan. Tidak ada pungutan sama sekali dari pihak sekolah.”

Ia bahkan mencontohkan bahwa untuk kegiatan ekstrakurikuler pun, pihak sekolah tidak pernah membebani siswa. “Misalnya waktu lomba Paskibra di Mataram, seragam anak-anak hanya baju sehari-hari, berbeda dengan sekolah lain yang lengkap. Bahkan untuk kegiatan ekstrakurikuler lain, sekolah harus mencari bantuan pihak ketiga melalui

proposal, karena memang tidak ada dana. Jadi apalagi kalau bicara acara perpisahan, tentu tidak mungkin dibebankan ke orang tua,” jelas Erwin.

Terkait isu adanya arahan penggunaan baju adat, Erwin menegaskan hal tersebut tidak benar. “Saya sudah telepon langsung kepala sekolah, dan beliau malah melarang penggunaan baju adat supaya tidak membebani orang tua. Jadi kalau ada yang minta-minta uang perpisahan, itu pasti bukan dari sekolah. Sekolah sama sekali tidak tahu-menahu,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa sekolah telah mengedarkan surat resmi sebagai bentuk klarifikasi. “Sudah ada surat edaran klarifikasi dari sekolah yang disebar ke grup wali murid. Isinya jelas menegaskan tidak ada pungutan untuk acara perpisahan. Itu sudah cukup jelas dan menutup spekulasi,” ucapnya.

Sebagai penutup, Erwin kembali menegaskan bahwa isu pungutan liar hanyalah kabar tidak benar. “Sepanjang pengalaman saya mendampingi anak di SMAN 1 Gerung, tidak pernah ada pungutan liar. Kalau pun ada yang meminta dana, itu bukan dari sekolah. Jadi jangan sampai nama sekolah dibawa-bawa,” pungkasnya.