Petani Susah Dapatkan Pupuk Subsidi, Kementan Klaim Realisasi Baru 59 Persen
- https://m.antaranews.com/berita/712049/@antaraambon
Jakarta, VIVA Bali –Kabar kelangkaan pupuk bersubsidi yang beredar di kalangan petani seolah membuat panik. Namun, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan, stok pupuk subsidi saat ini aman dan cukup untuk kebutuhan para petani.
Ketua Kelompok Kerja Pupuk Bersubsidi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementan, Sry Pujiati, menegaskan, realisasi pupuk bersubsidi per 25 Agustus 2025 baru mencapai 4,8 juta ton dari total alokasi 9,55 juta ton untuk 14,9 juta petani penerima.
“Realisasi itu baru 4,8 juta ton, artinya masih banyak pupuk. Jadi kalau ada informasi di lapangan bahwa pupuk langka, pupuk kurang itu tidak benar,” ujar Sry. Selasa 26 Agustus 2025.
Dilansir dari rilis yang dikeluarkan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan), Sry menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan alokasi pupuk berdasarkan e-elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK).
“Alokasi yang tersedia masih sangat banyak. Masih separuh padahal ini sudah berjalan di bulan delapan. Artinya pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan itu betul karena semua berdasarkan eRDKK,” tambah Sry.
Sry menekankan, petani tidak perlu khawatir menjelang musim tanam ketiga pada September 2025, setelah Masa Panen 2 (MP2) berakhir.
“Karena alokasi masih banyak, musim tanam ini kan baru masuk lagi nih, ini mau berakhir di MP2. Sebentar lagi masuk di bulan September, artinya pupuk masih banyak yang tersedia,” jelasnya.
Total alokasi pupuk subsidi tahun ini mencapai 9,55 juta ton, meningkat signifikan dibandingkan kuota 2024 yang hanya 4,7 juta ton.
Rinciannya terdiri dari 500.000 ton urea, 4,26 juta ton NPK, 147.000 ton NPK formula khusus, dan 4,63 juta ton pupuk organik.
Pemerintah juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 44 triliun untuk memastikan kebutuhan pupuk para petani terpenuhi.
Meski klaim pemerintah sudah jelas, di lapangan masih ada keluhan keterlambatan distribusi di beberapa daerah sehingga menimbulkan persepsi seolah pupuk bersubsidi langka.
Namun, Kementan menegaskan, sepanjang data eRDKK terpenuhi, seluruh petani akan mendapatkan haknya sesuai alokasi.
Dengan angka realisasi yang baru mencapai 59 persen, pemerintah optimistis bahwa stok pupuk masih cukup untuk menghadapi musim tanam mendatang.
Sehingga, meski rumor kelangkaan beredar, kondisi sebenarnya menunjukkan ketersediaan pupuk subsidi aman dan siap didistribusikan.