Angka Stunting di Lombok Timur Masih Tinggi, Kadis Kesehatan Sebut Perlu Intervensi Lebih Kuat
- Amrullah / Viva Bali
Lombok Timur, VIVA Bali – Angka stunting di Kabupaten Lombok Timur masih menjadi pekerjaan rumah besar. Berdasarkan data resmi yang dirilis 24 Mei 2025, prevalensi stunting di daerah ini mencapai 33 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr. H. Fathurrohman, mengatakan, data ini menjadi acuan pemerintah daerah untuk menentukan strategi penanganan yang lebih efektif.
“Dengan prevalensi yang masih tinggi ini, tentu diperlukan intervensi, konvergensi spesifik, dan intervensi sensitif yang lebih kuat lagi,” kata Fathurrohman, Kepada Viva Bali, Sabtu 16 Agustus 2025.
Dia menjelaskan, penghitungan angka stunting dilakukan melalui survei tingkat blok sensus. Metode ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai wilayah dengan prosedur terstandarisasi.
Menurut Fathurrohman, intervensi yang dimaksud harus menyasar langsung penyebab stunting. Selain itu, dukungan dari program pendamping juga sangat penting agar hasilnya maksimal.
Salah satu program yang dinilai efektif adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Program ini memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari.
“Manfaat program MBG tidak hanya untuk kesehatan. Dengan gizi yang baik, konsentrasi belajar siswa meningkat dan tentu berdampak pada prestasi akademik,” ujarnya.