Spotify Diboikot! Investasi di Perusahaan Senjata Membuat Musisi Angkat Kaki
- https://www.instagram.com/p/DK2YaBBRnN5/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
Band ini telah memulai proses penghapusan musik dari Spotify meskipun penghapusan penuh masih dalam proses karena kendala teknis.
Langkah serupa juga diambil oleh band eksperimental asal AS, Xiu Xiu, serta penyanyi folk Australia, Leah Senior. Mereka secara terbuka menyatakan tidak ingin karya mereka tersedia di platform yang dianggap mendukung kekerasan dan peperangan.
Tak hanya musisi individu, beberapa label rekaman independen juga mengambil sikap tegas. Salah satunya adalah Kalahari Oyster Cult, yang mengumumkan penarikan seluruh katalog mereka dari Spotify.
"Kami tidak ingin musik kami berkontribusi atau menguntungkan platform yang dipimpin oleh seseorang yang mendukung alat perang, pengawasan, dan kekerasan," tulis pihak label dalam sebuah pernyataan.
Isu ini menambah panjang daftar kontroversi yang melibatkan Spotify dalam beberapa tahun terakhir. Platform ini sebelumnya telah dikritik karena kebijakan terhadap musik berbasis AI, keberadaan "artis hantu", hingga pembagian royalti yang dianggap tidak adil bagi musisi independen.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Daniel Ek maupun pihak Spotify terkait kritik yang dilayangkan para musisi. Namun tekanan terus meningkat, dan gelombang boikot ini berpotensi merusak citra perusahaan secara global, terutama di kalangan pendengar muda yang semakin peduli terhadap isu etika dan keberlanjutan.
Gelombang protes ini menunjukkan bahwa musik bukan hanya soal hiburan, tapi juga medium ekspresi nilai dan perlawanan. Para musisi yang memilih meninggalkan Spotify mengambil risiko besar secara komersial, namun mereka menegaskan bahwa sikap moral lebih penting daripada keuntungan materi.