Kepala Desa Karang Bayan, Sudirati, buka latihan Desa Digital

Kepala Desa Karang Bayan, Sudirati, buka latihan Desa Digital
Sumber :
  • Moh Helmi/ VIVA Bali

Lombok Barat, VIVA Bali –Pemerintah Desa Karang Bayan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, mengambil langkah nyata dalam menyambut era digital dengan menggelar pelatihan bertema “Desa Digital”. Kegiatan yang berlangsung di Lesehan Taliwang Nada Sayang-sayang ini diikuti oleh seluruh perangkat desa sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi.

Pendapatan Daerah Jadi Sorotan, Pemkab Lobar Siap Genjot Retribusi dan Pajak

Kepala Desa Karang Bayan, Sudirati, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat SDM perangkat desa agar mampu menghadapi tantangan digitalisasi.

“Perangkat desa harus mampu mengikuti perkembangan teknologi agar bisa memberikan pelayanan yang cepat, transparan, dan efisien kepada masyarakat,” tegas Sudirati pada Bali.viva.co.id, Selasa, 8 Juli 2025.

Satresnarkoba Polres Lobar Bekuk Pelaku Jaringan Sabu di Lembar

Ia berharap melalui pelatihan ini, para perangkat tidak hanya memahami teknologi, tetapi juga dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi digital yang tersedia untuk kepentingan pelayanan masyarakat.

Camat Lingsar, Marzuqi, turut hadir memberikan dukungan dan apresiasi atas inisiatif Desa Karang Bayan.

Tender SPAM Lombok Barat Diusut, KUAT NTB Laporkan Kejanggalan ke Polisi

“Karang Bayan menjadi desa pertama di Kecamatan Lingsar yang menggelar pelatihan bertema digital. Ini patut kita apresiasi sebagai bentuk kesadaran desa terhadap pentingnya transformasi digital,” ujar Marzuqi.

Ia menambahkan, program desa digital merupakan bagian dari kebijakan Bupati Lombok Barat dan telah difasilitasi dengan dukungan dana sebesar Rp30 juta per desa sebagai stimulus awal pelaksanaan digitalisasi pelayanan.

Lebih lanjut, Marzuqi menekankan bahwa kesuksesan digitalisasi desa tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapan infrastruktur dan kolaborasi lintas sektor.

“Digitalisasi desa memerlukan infrastruktur internet yang tertata dan kerja sama lintas instansi. Masyarakat ke depan harus bisa mengakses layanan desa dari mana pun selama ada jaringan internet,” jelasnya.

Dalam sesi materi, narasumber Iwan Setiawan menyampaikan bahwa terdapat tiga komponen utama dalam program Desa Digital, yakni peningkatan kapasitas perangkat desa, peningkatan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI), dan pemanfaatan aplikasi digital.

“Kita kenalkan tiga aplikasi inti: Website Desa, Website Layanan Desa, dan SP4N-LAPOR. Ketiganya penting untuk membangun konektivitas dan akuntabilitas antara desa dan masyarakat,” jelas Iwan.