Bukan Uang atau Jabatan, Ini Rahasia Hidup Bahagia Menurut Profesor Harvard University

kunci hidup bahagia bukan berasal dari materi.
Sumber :
  • https://unsplash.com/photos/a-couple-of-people-that-are-sitting-on-a-bench-sqaaXMwW4PQ

Viva Bali – Seiring berjalanya waktu, kita sering menghabiskan waktu untuk ambisi yang tidak pernah ada habisnya. Setelah menyadari bahwa  umur telah merenggut separuh hidup. Maka, salah satu pertanyaan menghantui hidup seseorang. Kita ngejar apa, bukankah hidup yang ideal adalah punya jabatan tinggi, dan harta melimpah. Tapi bukan kebahagiaan yang ada pada mereka, melainkan  perasaan hampa. Lirik lagu Rhoma Irama  masa muda masa yang berapi-api, masih relevan dengan kondisi anak muda khususnya generasi z. Pekerjaan hanya satu tak cukup bagi mereka, semua diembatnya. Tak salah jika semangat dan daya juang menggelora. Namun, esensi kita sebagai manusia lupa bahwa kita juga butuh bernafas dari hiruk pikuk dunia.

Inilah Kehebatan QRIS yang Bikin Amerika Serikat Cemas

 

Penelitian di Universitas Harvard selama 75 tahun mengamati 724 pria. Setiap tahun wawancara tentang pekerjaannya, rumah tangga  dan kesehatan fisik maupun mental. Jawaban  hidup mereka ketika muda ingin terkenal dan menjadi kaya. Studi ini penelitian yang luar biasa karena mengamati hidup manusia sedari muda hingga masa senjanya. Hasil dari berbicara dari tahun ke tahun, tidak menemukan kebahagiaan hidup mereka dari apa yang mereka ingin capai ketika mudah. Alih-alih mendapat kebahagiaan yang sempurna yang mereka dapat hanyalah perasaan telat menyadari bahwa waktu telah berlalu begitu cepat. Ada banyak kenangan yang  tidak diingat apalagi ingin di ulang. Lalu, apa yang ditemukan oleh penelitian ini untuk menemukan kehidupan yang Bahagia dan berkualitas itu.

Buleleng 'Bercerita', Dari Dongeng ke Kepercayaan Diri, Majukan Literasi

 

1. Hubungan Baik Sesama Manusia

Kadang kita gak sadar kalau meningkatkan hubungan sosial adalah bentuk manusia untuk menjaga kesejahteraan hidup. Sering gak mau sadar karena sudah terobsesi dengan uang dan jabatan. Sampai rela memutuskan hubungan baik dengan sesama. Menjalin hubungan dengan teman, keluarga dan komunitas secara fisik lebih sehat dan hidup lebih lama

2. Rasa Kesepian Berbahaya Bagi Kesehatan

Parkir Liar Truk Jadi Sorotan, Dishub Denpasar Perketat Pengawasan di Jalan Cargo

Dibanding orang  menjalin hubungan dengan baik, tanpa merasa kesepian bertahun tahun. Justru mereka ditemukan dalam keadaan sehat dan bahagia ketika di masa tua nya. Ternyata, rasa kesepian bisa membunuh manusia secara perlahan. Fungsi otak mereka lebih cepat menurun. Salah satu informan yang diteliti, ada pria berumur 90 tahun masih sehat dengan ingatan yang kuat, karena ia semasa hidup menjalin hubungan sosial yang baik.

3. Kualitas Hubungan Sesama Manusia

Rasa kesepian bisa menggerogoti separuh kebahagiaan hidup kita. Bukan berarti manusia mencari teman atau komunitas sebanyak-banyaknya. Fokus pada kualitas hubungan antar manusia bukan jumlah yang kita miliki. Ada banyak pertemanan yang toxic, keluarga besar yang tidak pernah mendukung atau bahkan pernikahan yang tidak bahagia. Namun, pada bagaimana kita menjalani hidup bersama mereka. Seberapa kita merasa aman dan bahagia di dekat mereka.

4. Jangan Memelihara Perasaan Dendam

Dapat kualitas hidup yang baik, ternyata melindungi kita dari kesehatan fisik yang buruk. Bahkan justru memelihara kesembuhan dengan cepat ketika memiliki hubungan baik dengan sesama. Untuk itu, menyimpan dendam menurut studi ini berdampak buruk bagi kualitas hubungan manusia, kesehatan fisik maupun mental. Ada banyak permasalahan hidup didunia yang kita harus jalani bersama. Bukan sendiri, atau menyalahkan orang lain.

 

Orang yang bahagia, mereka yang berusaha memaafkan orang lain. Meningkatkan kesadaran diri bahwa kita makhluk sosial. Perlu sesekali memelihara aktivitas kecil ditengah kesibukan yaitu bertanya kabar pada saudara jauh, teman lama, nonton bareng pasangan. Hidup terlalu singkat untuk mengejar uang semata, atau mempertahankan pertengkaran-pertengkaran.